EmitenNews.com—Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Sigit Djokosoetono mengatakan, aturan baru pemerintah terkait tarif ojek online (ojol) membuat tarif ojek online dan kendaraan roda empat seperti taksi tak jauh berbeda.

 

Ia mengatakan, meski target pasar antara ojek online dan taksi berbeda, tarif ojek online naik tersebut tentu memberikan dampak positif pada taksi.

 

"Dengan tipisnya jarak antara harga ojek online dengan roda empat pasti memberikan dampak positif, karena selisihnya makin sedikit antara naik roda dua, mendingan roda empat, apalagi kalau dalam kondisi hujan kan kasian ojek online," kata Sigit saat ditemui di kantor pusat Bluebird, Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (9/8/2022).

 

Sigit juga mengatakan, hingga saat ini, tarif taksi Blue Bird tidak mengalami kenaikan. Besaran tarif Blue Bird, kata dia, belum mengalami perubahan seperti penyesuaian pada tarif ojek online.

 

"Mengenai masalah tarif naik atau enggak, kita perlu perhatikan dari sisi demand (permintaan), jadi bukan karena yang lain naik (tarif) kita ikut naik, enggak begitu," ujarnya.

 

Sigit Djokosoetono, mengatakan untuk semester II-2022 pihaknya optimis mencapai performa yang lebih baik. Namun dia enggan menyebutkan berapa kenaikan laba pada semester II-2022.

 

"Kami cukup yakin performa semester II ini akan lebih baik dari performa semester 1. Kenapa? Kami sudah menyiapkan kendaraan baru untuk mulai masuk semester 2 itu satu, kedua posisi dari market yang memang kami juga yakin akan berubah," jelasnya.

 

Blue Bird Tbk (Perseroan) umumkan kinerja keuangan positif di semester pertama (H1) 2022 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 148 miliar. Direktur Keuangan Blue Bird Eko Yuliantoro mengatakan angka itu naik tajam sebesar 593% dibandingkan semester I-2022.

 

"Pada Semester 1- 2022, margin laba kotor perseroan naik hingga 20% dari periode yang sama tahun sebelumnya," katanya dalam Media Gathering, di Kantor PT Blue Bird, Selasa (9/8/2022).