Tawarkan 25 Persen Saham ke Publik, Pertamina Geothermal Energy (PGE) Bookbuilding IPO

Kiri - Kanan 1. Rachmat Hidajat : Direktur Eksplorasi dan Pengembangan 2. Eko Agung Bramantyo : Direktur Operasi 3. Harris : Komisaris 4. Sarman Simanjorang : Komisaris Utama dan Independen 5. Ahmad Yuniarto : Direktur Utama 6. Nelwin Aldriansyah : Direktur Keuangan 7. Samsul Hidayat : Komisaris Independen. dok. Eko Hilman.
“PGE memiliki hubungan yang baik dan luas dengan PLN dan secara historis mampu menegosiasikan ulang tarif kontraktual yang ada dengan PLN,” jelasnya.
Rekam jejak keuangan yang solid menjadi modal PGE untuk menangkap peluang industri panas bumi ke depan. Wood Mackenzie memperkirakan tambahan hingga 3,4 GW kapasitas geothermal dalam satu dekade ke depan.
Ahmad Yuniarto menambahkan komitmen besar PGE yang melekat kepada ESG juga sejalan dengan agenda dekarbonisasi nasional. Pemerintah Indonesia telah menerbitkan peta jalan untuk mencapai net zero emission (NZE) pada 2060.
Dukungan besar terhadap PGE juga datang dari pemerintah lewat Kementerian Badan Usaha Milik Negara. Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya juga telah menyinggung potensi besar geothermal di Indonesia yang mencapai 24 GW apabila dikonversi menjadi listrik.
Menteri Erick menyebut dukungan terhadap PGE juga bertujuan menciptakan listrik ramah lingkungan dengan harga kompetitif. Keberadaan energi panas bumi diharapkan juga tidak akan menambah beban pemerintah untuk biaya produksi listrik. (Eko Hilman). ***
Related News

AADI-SCMA Masuk, ESSA, dan SIDO Terlempar dari LQ45

MERI, BLOG, dan PSAT Ramaikan 10 Saham Top Losers Pekan Ini

Cek! Ini 10 Saham Top Gainers dalam Sepekan

Mayora Sajikan Dampak Sosial via Program CSR Berkelanjutan

IHSG Melambung 3,17 Persen, Kapitalisasi Pasar Sentuh Rp13.519 Triliun

IHSG Kembali Hijau ke Level 7.543, Saham Sektor Keuangan Pemicunya