EmitenNews.com—PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dalam pengembangan bisnisnya akan lebih fokus pada energi baru terbarukan (EBT). Salah satunya adalah pembangkit tenaga listrik. Dimana kinerja bisnis ini untuk 9 bulan tahun 2022 berhasil menghasilkan arus kas yang baik. Arus kas yang berasal dari pasar batu bara juga menjadi pendorong bagi pendapatan perusahaan.


“Dua pembangkit tenaga listrik kita memberikan cash flow yang cukup pasti dalam 25 tahun ke depan. Kita juga merupakan divestasi aset di Paiton Energy yang cukup profitable, dan itu adalah langkah awal dekarbonisasi perusahaan,” kata Wakil Direktur Utama TBS Energi Utama, Pandu Patria Sjahrir.


CEO Electrum ini melanjutkan, TBS Energi tengah membidik target pipeline 1 gigawatt energi terbarukan. Dia menargetkan lebih dari 100 megawatt (MW) kapasitas terpasang di tahun 2025.


“Untuk konstruksi mini hydro 2x3 MW masih on-track, sesuai rencana untuk memenuhi target COD PLN di Juni 2024,” imbuhnya dalam paparan publik virtual, Kamis (1/12).


TBS Energi melakukan kemitraan atau joint venture untuk ekosistem kendaraan listrik (EV) dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sejak November 2021. Transformasi ekosistem EV perusahaan patungan GoTo dan TBS Energi bernama Electrum dimulai dari Indonesia.


“Dari hulu ke hilir, kita integrasi vertikal untuk nikel, dan battery manufacturing. Kita tidak jual (motor listrik), tetapi juga fokus ke manufaktur, sales, after sales, financing, hingga charging,” pungkas Pandu.


mencatat belanja modal (capital expenditure) atau capex senilai USD 40,9 juta atau setara Rp 637,83 miliar di kuartal III 2022. Alokasi belanja modal ini meningkat 13 persen dari USD 36,1 juta di kuartal III 2021.


Head of Corporate Strategy TBS Energi Utama, Nafi Achmad Sentausa, mengatakan perseroan menyiapkan capex di kisaran USD 50 juta-USD 60 juta atau setara Rp 793,78 - Rp 935,7 miliar di tahun 2023. Pada tahun yang sama, target produksi batu bara mencapai 3 – 3,5 juta ons.


"Alokasi difokuskan untuk dua pilar, yaitu bisnis energi baru terbarukan dan kendaraan listrik. Ke depan, kami eksekusi membesarkan ekosistem kendaraan listrik," ujar Nafi.