EmitenNews.com - PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) hingga akhir 2020 mencatat total penjualan sebesar USD144,728 juta atau turun sekitar 11,25 persen jika dibandingkan dengan realisasi penjualan pada tahun 2019, yang sebesar USD163,085 juta.


Namun demikian, emiten metal ini berhasil menekan beban pokok pendapatan menjadi sebesar USD134,948 juta di sepanjang tahun 2020, atau turun 11,53 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar USD152,548 juta. Sehingga laba kotor hanya turun sekitar 7,12 persen menjadi USD9,781 juta.


Selain itu, NIKL juga berhasil mencatatkan penurunan beban pajak sebesar 24,91 persen menjadi USD913,56 ribu dibanding akhir tahun 2019 sebesar USD1,216 juta. Alhasil, laba bersih NIKL menjadi USD2,718 juta pada akhir tahun 2020, atau tumbuh 1,41 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat USD2,68 juta.


Sementara, laba per saham dasar NIKL sama atau tidak ada perubahan menjadi senilai USD0,011 pada 2020, sedangkan akhir tahun 2019, yang tercatat USD0,011.


Dalam laporan keuangan, NIKL yang disampaikan ke BEI Rabu (17/3) disebutkan, ekuitas tercatat sebesar USD48,385 juta, atau tumbuh 6,016 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar USD45,639 juta. Adapun total kewajiban tercatat sebesar USD83,54 juta, atau turun 21,69 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar USD106,049 juta.


Sementara di 2020, aset perseroan tercatat sebesar USD131,925 juta, atau turun 13,028 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tecatat sebesar USD151,688 juta. Untuk arus kas diperoleh dari aktivitas operasi tercatat USD8,492 juta, turun 16,55 persen dibanding akhir tahun 2020, yang tercatat USD10,177 juta