EmitenNews.com—PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII) harus menguras kas untuk aktivitas operasional di sepanjang semester 1 2022 sebesar Rp51,538 miliar.


Pasalnya, penerimaan dari pelanggan hanya Rp1,013 triliun. Tapi pembayaran kepada pemasok Rp904,54 miliar dan pembayaran kepada karyawan mencapai Rp159,61 miliar.


Namun, perseroan masih mencatatkan laba bersih sebesar Rp10,219 milliar pada semester I 2022, atau turun 27,3 persen dibanding periode sama tahun 2021 yang terbilang Rp14,065 miliar.


Akibatnya, laba per saham dasar turun ke level Rp8, sedangkan di akhir Juni 2021 berada di level Rp12.


Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2022 tanpa audit emiten perdagangan alat elektronik ini yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (25/8/2022).


Padahal, pendapatan tumbuh 6,5 persen menjadi Rp1,029 triliun yang ditopang peningkatan penjualan barang elektronik bermerek sebesar 7,9 persen menjadi Rp982,64 miliar. Tapi pendapatan sewa turun 23,91 persen menjadi Rp35,908 miliar.


Walau beban pokok penjualan membengkak 3,1 persen menjadi Rp842,44 miliar, karena persediaan pada akhir tahun naik 41,8 persen menjadi Rp329,27 miliar. Tapi laba kotor tumbuh 11,37 persen menjadi Rp186,79 miliar.


Sayangnya, beban usaha membengkak 12,34 persen menjadi Rp182,45 miliar. Bahkan perseroan harus menbayar pajak final sebesar Rp3,395 miliar. Dampaknya, laba sebelum pajak turun 27,21 persen menjadi Rp10,239 miliar.


Sementara itu, kewajiban bertambah 9,07 persen dibanding akhir tahun 2021 menjadi Rp541,62 miliar.


Sedangkan ekuitas tumbuh 0,2 persen menjadi Rp1,403 triliun. Sehingga aset perseroan naik 2,4 persen menjadi Rp1,944 triliun.