EmitenNews.com - Agung Podomoro Land (APLN) paruh pertama 2023 merugi Rp103,37 miliar. Menipis 73 persen dari posisi sama tahun lalu dengan tekor Rp383,41 miliar. Dengan demikian, rugi per saham turun ke posisi Rp4,55 dari posisi sama tahun sebelumnya senilai Rp16,89. 


Penjualan dan pendapatan usaha Rp1,86 triliun, melorot 15 persen dari edisi sama tahun lalu Rp2,2 triliun. Beban pokok penjualan dan beban langsung Rp1,2 triliun, menyusut dari episode sama tahun lalu Rp1,3 triliun. Laba kotor Rp662,01 miliar, turun 24 persen dari posisi sama tahun lalu Rp876,99 miliar. 


Beban penjualan Rp65,34 miliar, turun dari Rp71,72 miliar. Beban umum dan administrasi Rp423,32 miliar, bengkak dari Rp409,1 miliar. Penghasilan bunga Rp8,85 miliar, turun dari Rp9,27 miliar. Beban bunga dan biaya keuangan Rp355,01 miliar, susut dari Rp485,29 miliar. Beban pajak final Rp59,89 miliar, turun dari Rp78,93 miliar.


Rugi instrumen keuangan derivatif Rp95,3 miliar, bengkak dari posisi sama tahun lalu surplus Rp55,01 miliar. Bagian laba bersih entitas asosiasi Rp33,12 miliar, menanjak dari posisi sama tahun lalu Rp31,85 miliar. Laba penjualan aset tetap bersih Rp337,83 juta, turun dari edisi sama tahun lalu Rp376,35 juta. Keuntungan laina bersih Rp249,48 miliar, melambung dari tekor Rp147,2 miliar. 


Rugi periode berjalan Rp60,44 miliar, susut signifikan dari periode sama tahun lalu sejumlah Rp233,94 miliar. Jumlah ekuitas Rp12,34 triliun, turun dari edisi akhir 2022 senilai Rp12,46 triliun. Total liabilitas Rp15,5 triliun, menyusut dari fase akhir tahun lalu Rp16,14 triliun. Jumlah aset turun menjadi Rp27,85 triliun, dari periode akhir 2022 sebesar Rp28,61 triliun. (*)