Tertekan Kenaikan Yield Surat Utang AS, Indeks Saham Asia Terlempar ke Zona Merah
EmitenNews.com - Mayoritas indeks saham di Asia sore ini Rabu (5/1) ditutup turun. Termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sore ini ditutup melemah -33.07 poin (-0.49%) ke level 6.662.
Menurut analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha, penurunan indeks saham Asia terjadi karena saham teknologi di Asia tertekan oleh kenaikan imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury note).
"Investor menilai potensi laba (earnings) perusahaan teknologi di Asia kurang atraktif ketika imbal hasil obligasi merangkak naik," katanya.
Imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (trassury note) telah naik menembus 1.6% tahun ini karena investor mengantisipasi kenaikan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve) pada pertengahan tahun ini untuk menjinakkan lonjakan inflasi.
Dustin memperkirakan pergeseran fokus perhatian investor kembali pada prospek kenaikan suku bunga acuan di AS. "Hal ini meniupkan angin segar bagi taktik rotasi keluar dari saham-saham yang sensitif terhadap pertumbuhan ekonomi, seperti saham di sektor Teknologi dan masuk ke dalam saham-saham yang menawarkan pemasukan (income) dan dividen sepeti saham-saham di sektor Finansial dan Industrial," jelasnya.
Dari sisi geopolitik, Korea Utara tampaknya sudah meluncurkan peluru kendali (rudal) balistik untuk pertama kali dalam dua bulan terakhir. Hanya beberapa hari setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberi indikasi bahwa kembali ke meja perundingan pembicaraan nuklir dengan AS adalah prioritas yang rendah bagi Korea Utara di tahun-tahun mendatang.
Untuk malam nanti, investor menantikan rilis notulen rapat kebijakan bank sentral AS atau yang lebih di kenal dengan Fed Minute untuk mendapatkan gambaran yang lebih rinci mengenai kondisi sepeti apa yang ingin di lihat oleh Federal Reserve sebelum menaikkan suku bunga acuan.
Statistik
IHSG: 6,662.30 | -33.07 poin |(-0.49%)
Volume (Shares) : 22.1 Billion
Total Value (IDR) : 23.2 Trillion
Market Cap (IDR) : 8,422.3 Trillion
Foreign Net BUY (RG): IDR 836.4 Billion
Saham naik : 174
Saham turun : 369
Sektor Penekan Terbesar:
Teknologi : -187.37 poin
Transportasi & Logistik : -24.26 poin
Porperti & Real Estat : -13.84 poin
Top Gainers:
BBHI : 9,700| +900| +10.23%
ABDA : 6,000| +550| +10.09%
UNIC : 14,000| +500| +3.70%
ARTO : 17,775| +375| +2.16%
GGRM : 31,350| +200| +0.64%
Top Losers:
DCII : 49,000| -950| -1.90%
MCAS : 10,125| -425| -4.03%
SONA : 5,075| -375| -6.88%
EDGE : 22,975| -375| -1.61%
HRUM : 10,300| -200| -1.90%.(fj)
Related News
Penjualan Properti Redensial Tumbuh 31,16 Persen di Triwulan I
Harga Emas Antam Putar Balik; Hari ini Turun Rp11.000 per Gram
Gelar Pertemuan Bisnis, OJK Kepri Tingkatkan Indeks Literasi Keuangan
Belanja Pendidikan Tahun ini Masih yang Terbesar, 20 Persen dari APBN
Utang LN Swasta Juga Turun, Terbesar dari Sektor Industri Pengolahan
Surplus Neraca Perdagangan Indonesia April 2024 Susut USD1,03 Miliar