EmitenNews.com—PT WIR Asia Tbk (WIRG) berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja positif selama 2022. Hal ini terlihat dari pencapaian pendapatan konsolidasi perseroan sebesar Rp1,694 triliun, melesat 180% dibanding 2021 sebesar Rp605,5 miliar.

 

Perseroan juga mencatatkan peningkatan EBITDA sebesar 96,2% atau Rp89,9 miliar dan laba bersih naik 95,3% atau Rp48,1 miliar dibanding 2021.

 

Peningkatan laba bersih tersebut bersumber dari pertumbuhan pendapatan konsolidasi perseroan sepanjang 2022 yang berkesinambungan dan berkelanjutan dengan fokus dalam menjaga profitabilitas.

 

Direktur Utama WIR Group, Michel Budi Wirjatmo, mengatakan sepanjang 2022 ini WIR Group terus mengukir sejarah baru, salah satunya dengan mencatatkan sahamnya di pasar modal pada April 2022 dan mencatatkan rekor pendapatan tertinggi sejak perseroan didirikan.

 

"Performa positif ini ditunjang oleh pertumbuhan dan pengembangan secara holistik dari unit-unit bisnis perseroan melalui realisasi strateginya baik terhadap unit bisnis B2B maupun platform solusi B2B2C yang didukung penggunaan dana hasil IPO yang optimal," jelas Michel Budi dalam keterangan resminya, Jumat (31/3/2023).

 

Berdasarkan pencapaian tersebut, WIRG optimis untuk melanjutkan tren peningkatan tersebut di masa depan dengan menjalankan strategi pertumbuhan dan menjaga inovasi dalam industri teknologi berbasis AR, VR, dan AI secara konsisten.

 

Adapun kedua segmen di bawah ini merupakan pendapatan recurring yang berasal dari unit bisnis DAV, Mindstores, dan Minar yang merupakan solusi platform teknologi Business-to-Business-to-Customer (B2B2C) berbasis Software as a Service (SaaS).

 

Segmen penjualan barang dan komisi via platform serta promosi dan iklan via platform masing-masing memiliki kontribusi terbesar terhadap total pendapatan konsolidasi perseroan yaitu 79,7% atau Rp1,35 triliun dan 10,2% atau Rp172,4 miliar.

 

Kontribusi dua segmen tersebut meningkat jika dibandingkan dengan kontribusi pada 2021 yang mencapai masing-masing sebesar 71,6% atau Rp433,9 miliar dan 5,5% atau Rp33,4 miliar, khususnya dari segmen promosi dan iklan via platform yang meningkat kontribusinya hampir 2 kali lipat. (NIA)