EmitenNews.com—Emiten pengelola rumah sakit (RS) jaringan Hermina PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) menyatakan belum ada rencana untuk kembali menjual sahamnya ke pihak PT Astra International Tbk (ASII).


HEAL pun secara tegas menyatakan bahwa pihaknya tetap menjadi perusahaan yang independen.


Direktur Utama PT Medikaloka Hermina Aristo Setiawidjaja menyatakan bahwa sebagai perusahaan Tbk Astra bisa membeli saham Hermina di Public karena jumlah floating yang ada juga cukup besar.


"Saham yang dimiliki oleh Astra juga mayoritasnya dibeli dari pemegang saham publik," jelasnya saat public expose live melalui zoom meeting, Senin 12/9/22.


Dia melanjutkan bahwa Astra dan Hermina saat ini menjalankan strategic partnership yang tentunya membawa dampak positif untuk kedua belah pihak.


"Bagi peserta yang memiliki asuransi Astra akan mendapatkan pelayanan berbasis digital di rumah sakit Hermina, dan melalui kerja sama ini Hermina akan mendapat keuntungan sebagai rumah sakit rujukan bagi peserta asuransi Astra," ucapnya.


Grup konglomerasi dengan diversifikasi bisnis, PT Astra International Tbk (ASII) diketahui menguasai 902,45 juta saham atau setara kepemilikan 6,04% pada emiten kesehatan pengelola RS Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL).


Diketahui Astra masuk pertama kali ke HEAL melalui aksi korporasi private placement pada awal April lalu dengan membeli 30 juta saham dengan total nilai Rp45 miliar.


Aristo juga menyebutkan saat ini ada inisiatif yang memudahkan pengguna asuransi Astra Life untuk mendapatkan pelayanan berbasis digital dari Hermina.


"Ada strategi inisiatif lain yang akan kami ungkap pada saatnya, namun saat ini ada kerja sama dari segi infoteknologi, Astra akan lebih kompetitif dan Hermina akan mendapatkan keuntungan dari pasien yang dirujuk ke Hermina," jelas Aristo.


Untuk diketahui, masuknya Astra ke bisnis rumah sakit bukan tanpa alasan. Sebelumnya, Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro dalam konferensi pers usai menggelar RUPS Tahunan berkata, kesehatan menjadi salah satu sektor yang diperhatikan perusahaan karena dianggap memiliki prospek cerah.


Proyeksi ini muncul setelah ASII melihat korelasi antara prospek sektor kesehatan dengan fakta semakin tumbuhnya pendapatan masyarakat, tingkat kehidupan yang membaik dan GDP per kapita terus tumbuh.