EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan selama tiga hari berturut-turut. IHSG cetak rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) lagi, naik sebesar 40,8 poin atau 0,53% ke level 7.721,84 pada penutupan perdagangan Jumat (6/9).

IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 7.678 hingga batas atas pada level 7.754 setelah dibuka pada level 7.681.

Penguatan IHSG kali ini ditopang oleh kenaikan enam sektor utama yang mendorong indeks ke zona hijau, sementara lima sektor lainnya mengalami pelemahan. 

Sektor yang mencatat kenaikan tertinggi adalah sektor keuangan yang melonjak 1,91%, diikuti sektor kesehatan yang naik 0,55%, serta sektor teknologi dengan kenaikan 0,27%.

Total volume perdagangan saham di BEI pada hari ini mencapai 24,10 miliar dengan nilai transaksi Rp 9,43 triliun. Sebanyak 311 saham yang naik, 281 saham yang turun dan 201 saham yang tidak berubah.

Saham-saham top gainers di indeks LQ45 meliputi PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang melonjak 3,67% ke harga Rp 5.650 per saham, PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) yang menguat 2,37% ke Rp 865 per saham, dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang naik 2,11% ke Rp 10.900 per saham.

Sementara itu, saham-saham top losers di LQ45 adalah PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) yang turun 3,14% ke Rp 770 per saham, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) yang melemah 2,34% ke Rp 5.225 per saham, dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang turun 2,25% ke Rp 3.470 per saham.

Saham-saham yang yang mengalami kenaikan harga diantaranya DNET sebesar Rp1.775 menjadi Rp10.700 per lembar dan PTRO sebesar Rp450 menjadi Rp13.650 per lembar serta SMAR sebesar Rp360 menjadi Rp4.200 per lembar.

Saham-saham yang mengalami penurunan harga diantaranya FASW sebesar Rp750 menjadi Rp6.875 per lembar dan KARW sebesar Rp575 menjadi Rp5.250 per lembar serta UNTR sebesar Rp475 menjadi Rp27.050 per lembar.

Saham-saham yang teraktif diperdagangkan diantaranya AHAP sebanyak 57.423 kali senilai Rp9,44 miliar kemudian AYAM sebanyak 34.976 kali senilai Rp35,2 miliar dan BBRI sebanyak 24.950 kali senilai Rp890,6 miliar.