EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan tiga saham resmi keluar dari masa pemantauan khusus (Full-Call Auction/FCA), yakni PT Maha Properti Indonesia Tbk. (MPRO), PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT), dan PT Andalan Sakti Primaindo Tbk. (ASPI).

"Perubahan ini mulai efektif pada tanggal 8 Oktober 2025," tutur Kepala Divisi Peraturan dan Layanan Perusahaan Tercatat BEI, Teuku Fahmi Ariandar dalam keterangannya, Selasa (7/10/2025).

Pencabutan status FCA dilakukan setelah seminggu lamanya sejak pembukaan suspensi sebelumnya pada Senin (29/9). Periode pengawasan ini berakhir dan Bursa menilai volatilitas harga pada ketiga saham tersebut mulai mereda.  

Berdasarkan pantauan data harga perdagangan Rabu (8/10), saham MLPT milik Grup Lippo itu di tercatat harganya kian meroket terbang ke batas harga maksimum harian atau ARA (Auto-Rejection Atas) yakni, sebesar 20% setara naik 42.975 poin menuju level Rp257.875 per lembar saham.

MLPT dalam sebulan terakhir naik 194,9 persen dari harga Rp77.400 pada 8 September 2025. Dalam enam bulan MLPT melesat 517 persen dari harga Rp37.000 pada 8 April 2025. Secara tahunan (YTD) MLPT melambung 1.078 persen dari harga Rp19.375 pada 2 Januari 2025.

Sementara, dua lainnya yakni, saham MPRO sempat naik 9,91% setara 550 poin di Rp6.100 namun setelahnya harga berbalik menjadi minus 1,80% di Rp5.450. Sedangkan, saham ASPI tercatat harganya anjlok 9,80% di Rp460 setara turun 50 poin.

MPRO dalam sebulan terakhir naik 21,9 persen dari harga Rp4.490 pada 8 September 2025. Dalam enam bulan MPRO melesat 172,3 persen dari harga Rp2.010 pada 8 April 2025. Secara tahunan (YTD) MPRO melambung 177,2 persen dari harga Rp1.975 pada 2 Januari 2025.

Sementara ASPI pada perdagangan hari ini turun 7,45 persen ke level Rp472. 

ASPI dalam sebulan terakhir drop 3,27 persen dari harga Rp490 pada 8 September 2025. Dalam enam bulan ASPI melesat 200,4 persen dari harga Rp157 pada 8 April 2025. Secara tahunan (YTD) ASPI melambung 256 persen dari harga Rp132 pada 2 Januari 2025.