EmitenNews.com - Memiliki fundamental kinerja kuat, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) atau BRI masuk daftar “20 Top Companies to Watch in 2024” atau “20 Perusahaan Top yang Perlu Diperhatikan Tahun 2024' seperti dirilis oleh Bloomberg Technoz. 

Dalam rilis yang dikutip Minggu (12/5/2024), Bloomberg Technoz menganalisa lebih dari 900 perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari berbagai sektor, mulai keuangan hingga teknologi. Analisa ini kemudian digabungkan dengan riset Bloomberg International, termasuk proyeksi dan outlook ke depan.

“BBRI perlu jadi perhatian karena konsisten membukukan profit tinggi, didorong oleh segmen mikro yang memiliki margin tinggi. BBRI juga konsisten membagikan dividen dengan payout ratio tinggi sehingga masuk jajaran high dividend,” tulis Bloomberg Technoz dalam keterangan resminya. 

Berdasarkan konsensus Bloomberg, sebanyak 34 analis memberi rekomendasi Beli saham BBRI, dan hanya 1 analis rekomendasikan Tahan. Konsensus menghasilkan target harga potensial saham BBRI dapat mencapai Rp6.414,64 untuk 12 bulan ke depan. Konsensus menghasilkan target harga potensial saham BBRI dapat mencapai Rp6.414,64 untuk 12 bulan ke depan.

Direktur Utama BRI Sunarso dalam press conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2024 di Jakarta pada Kamis (25/4/2024), mengungkapkan, hal tersebut tak lepas dari catatan kinerja BRI pada Triwulan I 2024 yang positif di tengah dinamika kondisi ekonomi dan geopolitik global yang penuh dengan tantangan. Hingga akhir Triwulan I 2024 BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba sebesar Rp15,98 triliun.

Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year. Dari penyaluran kredit tersebut, sebesar 83,25% di antaranya atau sejumlah Rp1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen UMKM. 

Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut berdampak terhadap meningkatnya aset perseroan. Tercatat aset BRI mencapai sebesar Rp1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11% yoy. ***