Transaksi Diversifikasi Waskita Toll Road - INA Momen Bersejarah Pembiayaan Infrastruktur
EmitenNews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pembiayaan infrastruktur yang berkelanjutan harus diimbangi dengan APBN yang sehat. Oleh karenanya, Menteri Keuangan menyebut pemerintah perlu membentuk kendaraan baru dalam hal pembiayaan infrastruktur, maka lahirlah Indonesia Investment Authorithy (INA).
Menurutnya, transaksi diversifikasi antara Waskita Toll Road (WTR) dengan Indonesia Investment Authority (INA) terkait Ruas Tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang merupakan momen bersejarah dalam pembiayaan infrastruktur Indonesia.
“Ini menjadi perjalanan baru bagi para BUMN. Karena ini yang ingin dilihat oleh Presiden, yaitu kemampuan BUMN untuk terus membuat proyek baru, menciptakan nilai tambah, dan kewajiban untuk melepaskan,” tutur Menkeu dalam sambutannya pada acara "Penyelesaian Transaksi antara WTR dengan INA terkait Ruas Tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang", pada Selasa (06/09).
Menurutnya transaksi diversifikasi ini menjadi opsi bagaimana pembangunan akan berjalan di Indonesia dan terus berlanjut, meski membutuhkan pola pikir yang sama sekali berbeda. Dengan begitu Menkeu meyakini indonesia dapat diakui sebagai tempat berinvestasi yang baik, terutama atas kerjasamanya dengan tiga investor global yang kredibel seperti anak usaha Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), APG Asset Management (APG), dan Caisse de dépôt et placement du Québec (CDPQ).
“Jadi saya berterima kasih untuk seluruh jajaran Kementerian BUMN for providing leadership sehingga BUMN memahami new way of thinking atau mindset di dalam membangun Indonesia. Karena memang pembangunan harus berjalan dengan neraca keuangan yang terus terjaga sehat. Itulah yang menjadi tantangan untuk kita semua,” sambungnya.
Sebagai penutup, Menkeu juga berharap agar kerjasama ini dapat terus berlanjut untuk kemajuan Indonesia.
“Saya harap Ini tidak akan menjadi milestone pertama dan kemudian akan menjadi akhir dari cerita. Anggapannya benar-benar awal dari semua bab yang kita akan lihat dan berlanjut untuk melihat bagaimana Indonesia mampu menjadi tujuan dari pembiayan dan investasi yang kredibel, yang sama-sama menguntungkan dan memberikan manfaat yang sangat nyata bagi rakyat Indonesia,” tutupnya.(fj)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha