Transaksi Jumbo Terjadi di Saham Arkadia Digital Media (DIGI), Perubahannya Signifikan

EmitenNews.com—Terjadi perubahan kepemilikan saham signifikan di PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI) baru-baru ini. Kepemilikan KB Valbury Sekuritas berkurang separo dari 30,71 persen menjadi 15,94 persen, sementara PT Harvest Capital International muncul sebagai salah satu pemilik saham di atas 5 persen baru di Perseroan dengan penguasaan 14,78 persen.
Perubahan kepemilikan saham di atas 5 persen DIGI diketahui dari rilis Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Senin (28/11), yang memuat rekap kepemilikan saham tertentu di atas 5 persen semua emiten per 24 November 2022.
Menurut data KSEI tersebut, terdapat dua transaksi jumbo di saham DIGI, yang sayangnya tak dirinci persis waktu tepat maupun di harga berapa transaksi jual-beli dilakukan. Namun ditegaskan, bahwa per 24 November 2022, saham Valbury Sekuritas yang semua sebanyak 499,08 juta lembar saham (30,71 persen) berkurang sebanyak 240 juta lembar menjadi 259,08 juta lembar (15,94 persen).
Pada tanggal yang sama, nama Harvest Capital yang sebelumnya tidak terdapat di jajaran pemilik saham lebih 5% DIGI, dinyatakan telah menguasai 240,24 juta lembar saham atau sebesar 14,78 persen saham.
Laporan terakhir manajemen DIGI ke otoritas Bursa terkait kepemilikan saham di atas 5% di Perseroan adalah pada 10 November lalu, di mana disebutkan bahwa per 31 Oktober 2022, Valbury Sekuritas masih menguasai 30,71 persen saham, sedangkan Harvest Capital baru memiliki 0,02 persen alias 244 ribu lembar saham.
Data perdagangan, harga saham DIGI sempat menyentuh level tertinggi Rp129 dan ditutup di level Rp102/saham pada 7 Juni 2022. Setelah itu, saham terus melorot dan betah bermain di level "gocap" hingga penutupan pada 28 November 2022.
Related News

Melejit 36 Persen, HUMI Kuartal I-2025 Raup Laba USD3,16 Juta

Borong 30 Juta Saham EURO, Trukindo Langsung Cuan Segini

Kantogi Restu, BEEF Siap Guyur Saham Bonus 934,18 Juta Lembar

Bertahap! Buyback Prodia (PRDA) Sedot Dana Rp20,14 Miliar

Ekspansi Kredit, (BVIC) Jajakan Surat Utang Rp500 Miliar

Pendapatan Nihil, ZINC Kuartal I-2026 Tekor Rp50,84 Miliar