EmitenNews.com - Bank Indonesia mencatat kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada triwulan II 2024 tetap kuat, didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal. Dari sisi nilai besar, transaksi BI-RTGS meningkat 13,42% (yoy) sehingga mencapai Rp42.008,08 triliun.

Demikian siaran pers BI, Rabu (17/7/2024), yang mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 Juli 2024. Rapat ini juga memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6,25%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,50%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 7,00%.

“Keputusan ini konsisten dengan kebijakan moneter yang pro-stability sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran pada 2024 dan 2025.” Demikian siaran pers BI usai rapat yang dipimpin Gubernur BI Perry Warjiyo.

Dari sisi ritel, volume transaksi BI-FAST tumbuh positif 67,79% (yoy) mencapai 785,95 juta transaksi. Menurut BI, transaksi digital banking tercatat 5.363,00 juta transaksi atau tumbuh sebesar 34,49% (yoy). Sedangkan transaksi Uang Elektronik (UE) tumbuh 39,24% (yoy) mencapai 3.958,53 juta transaksi.

Untuk Transaksi QRIS tumbuh 226,54% (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 50,50 juta dan jumlah merchant 32,71 juta. Sementara itu, transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/D turun 8,42% (yoy) menjadi 1.759,92 juta transaksi.

Sementara itu transaksi kartu kredit tumbuh 20,92% (yoy) mencapai 114,31 juta transaksi. Dari sisi pengelolaan uang Rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 6,61% (yoy) menjadi Rp1.057,8 triliun. 

Penting dicatat, Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) adalah suatu sistem transfer dana elektronik antarbank dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan per transaksi secara individual. Peserta RTGS adalah peserta sistem BI-RTGS yang telah memenuhi persyaratan. ***