EmitenNews.com - PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) kembali membukukan kinerja positif. Pada Triwulan III, emiten baja nasional tersebut meraih laba bersih USD40,20 juta. Padahal, periode yang sama tahun lalu, GRP sempat merugi USD14,95 juta.

“Ini merupakan buah kerja keras. Dan kami bersyukur, kinerja positif tersebut diraih ketika kita semua masih dalam tekanan pandemi, termasuk saat menghadapi gelombang kedua,” tegas Presiden Direktur GRP, Abednedju Giovano Warani Sangkaeng, dalam siaran pers di Jakarta hari ini.

Sangkaeng menjelaskan, kinerja baik tersebut tak lepas dari penetrasi pasar yang dilakukan perusahaan. Penetrasi pasar tersebut, lanjut Sangkaeng, membuat penjualan juga meningkat. Penjualan bersih pada Triwulan III, misalnya, mencapai USD502,44 juta. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu USD467,48 juta.

Selain itu, perusahaan juga terus menerapkan strategi efisiensi yang terukur. Karena efisiensi itulah, ungkapnya, beban pokok penjualan juga menurun tajam meski penjualan meningkat. Dari USD452,14 juta periode yang sama tahun sebelumnya, turun menjadi USD431,42 juta pada Triwulan III 2021.

“Penurunan beban penjualan mengakibatkan laba bruto juga naik dari USD15,34 juta pada tahun 2020 menjadi USD71,00 juta pada Triwulan III tahun ini,” kata dia.

Raihan kinerja positif tersebut, menurut Sangkaeng, sudah terlihat sejak awal 2021. Pada Triwulan I, misalnya, GRP sudah mencetak laba bersih hingga USD7,40 juta. Sedangkan pada Sementer II, laba bersih kembali meningkat menjadi USD22,63 juta.

Menurut Sangkaeng, GRP mulai serius menjalankan program Environment, Social & Governance (ESG). “Bahkan kami juga menandatangani nota kesepahaman dengan komunitas penggerak sosial IPB University, Bogor. Kerjasama dilakukan dalam hal riset, green environment, dan pelestarian lingkungan di kawasan perusahaan,” kata Sangkaeng.

Begitu pun Sangkaeng tidak menepis bahwa kinerja positif GRP juga didukung pasar domestik yang mulai kembali pulih, kondisi yang turut membangkitkan sektor infrastruktur dan manufaktur sebagai bagian industri konsumen produk baja.


Sementara untuk mendukung kinerja, imbuh Sangkaeng, perusahaan juga akan terus mengembangkan penjualan di mancanegara. Selama ini, beberapa negara yang telah menjadi pasar ekspor GRP antara lain Kanada, Malaysia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.  "Target ekspor kami seperti tahun lalu, yaitu sekitar lima persen dari total penjualan bersih perusahaan," tutupnya.  (*)