Tugas Pusat Survei Geologi Makin Berat: Dituntut Temukan Sumber Energi Hijau

EmitenNews.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberikan perhatian khusus kepada Pusat Survei Geologi (PSG) mengingat semakin beratnya tugas yang harus dipikul PSG. PSG Badan Geologi Kementerian ESDM selain bertugas mencari wilayah - wilayah yang memiliki prospek migas juga dituntut untuk mendapatkan sumber-sumber energi hijau sebagai alternatif.
"Kepada Kepala Pusat Survei Geologi, saat ini peran PSG semakin berat karena selain melakukan survei untuk memperoleh daerah prospek migas baik yang konvensional maupun non-konvensional juga dituntut untuk mendapatkan sumber-sumber energi 'hijau' sebagai alternatif demikian juga halnya yang terkait dengan storage untuk karbon," kata Arifin usai melantik dan mengambil sumpah Edy Slameto sebagai Kepala Pusat PSG di Jakarta, Selasa (6/2).
Pusat Survei Geologi, yang merupakan salah satu unit di Badan Geologi, memiliki tugas utama untuk melakukan survei geologi di seluruh wilayah Indonesia untuk mengumpulkan data geologi dasar kegiatan sektor pertambangan, konstruksi, pengelolaan lingkungan, penelitian kekayaan sumber daya alam (migas, batubara, loga dan mineral) serta pemetaan dan monitoring bencana kegeologian.
Arifin berpesan kepada Edy Slameto sebagai Kapus PSG yang baru untuk mengembalikan marwah PSG sebagai referensi penting untuk ilmu kebumian di tingkat nasional, maupun internasional. Dikatakan, PSG merupakan salah satu institusi geologi tertua di Indonesia yang menghasilkan produk hasil survey dan pemetaan serta karya ilmiah baik berupa peta, tulisan maupun buku-buku tematik.
"Produk-produk tersebut dari dulu telah menjadi referensi penting bagi ilmu kebumian baik di tingkat nasional, regional maupun internasional. Hal ini harus Saudara kembalikan marwahnya. Jalin kerjasama yang baik dengan Direktorat Jenderal Migas, Direktorat Jenderal EBTKE dan unit lain terkait," pesan Arifin kepada Kapus PSG.
Kepada pejabat lain yang bersamaan dilantik Menteri Arifin meminta untuk dapat memahami berbagai tantangan dan sekaligus tanggung jawab yang harus diemban serta bisa menjawab tantangan itu sendiri. "Setiap pejabat harus tangguh dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan, namun juga harus mampu bergerak lincah dalam melaksanakan tugas secara professional," tutur Arifin.(*)
Related News

DBH Dipotong Pusat Rp15T, Jakarta Kaji Ulang Pos Subsidi Transjakarta

Kasus Tata Kelola Minyak Pertamina Eks Dirut Ini Rugikan Negara Rp285T

Kejagung Limpahkan Ke Pengadilan Kasus Suap Rp40M Advokat Wilmar Group

Kasus Korupsi Sritex (SRIL), Kejagung Sita Tanah Seluas 20.027 Meter

Kasus Korupsi Perusahaan RI-Jepang, KPK Periksa Saksi Dirut Primex

Pembantaran Berakhir, Nadiem Makarim Kembali Ditahan di Rutan Salemba