EmitenNews.com  – Saham PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) semakin dilirik oleh analis pasar modal. Terbaru, Phintraco Sekuritas mengeluarkan riset yang memberikan rekomendasi beli saham TUGU dengan target harga di Rp1.960 per saham.

Riset yang dirilis pada 6 Oktober 2025 tersebut ditulis oleh Nurwachidah melihat saham TUGU sebagai pemain top di industri asuransi umum dengan fundamental kuat dan memberikan dividen tinggi kepada para pemegang saham. 

TUGU dinilai sebagai perusahaan asuransi umum yang besar dan memiliki ekosistem terintegrasi. Kendati menjadi anak usaha PT Pertamina (Persero) dengan kepemilikan saham 58,5%, kontribusi premi induk berada di bawah 30% dan Perusahaan terus ekspansi ke segmen swasta lain hingga ritel.

Selain memiliki bisnis asuransi umum, TUGU juga memiliki usaha di bidang reasuransi lewat TuguRe serta bisnis rental dan penjualan kendaraan lewat PT Pratama Mitra Sejati (PMS) dan usaha risk surveyor melalui PT Synergy Risk Management Consultant. 

Nurwachidah dalam risetnya menyebut beberapa alasan mengapa TUGU menjadi salah satu saham yang atraktif untuk investasi. 

“TUGU menjadi salah satu perusahaan asuransi umum yang first mover dalam implementasi PSAK 117 di tahun 2025. Meskipun kinerja 6M25 dari sisi laba mengalami penurunan, tetapi ini merupakan hal yang umum terjadi di industri asuransi umum dengan adanya PSAK baru.” Tulis Nur. 

Nur bahkan memperkirakan potensi pertumbuhan laba per saham (Earnings per Share/EPS) emiten asuransi umum ini dapat tumbuh 9-11% secara majemuk (compounding) untuk periode 4 tahun. 

Dengan adanya prospek pertumbuhan laba tersebut, TUGU memiliki kapabilitas untuk tetap membagikan dividen dengan imbal hasil (yield) yang atraktif. “Dengan prospek ini dan asumsi payout ratio 40% maka estimasi dividen yield TUGU dapat mencapai 8-10% beberapa tahun ke depan.” Tulis Nur dalam risetnya. 

Meski demikian, Nur juga memberikan beberapa catatan untuk TUGU, terutama dari sisi pengelolaan investasi. Ia menjabarkan bahwa dengan adanya tren penurunan suku bunga acuan yang terjadi belakangan ini menjadi momentum tepat TUGU untuk meramu portofolio investasi guna meningkatkan imbal hasil.

Dalam risetnya Nur menggunakan 3 pendekatan metode valuasi yaitu Dividend Discount Model (DDM) karena TUGU rutin bagi dividen, metode perbandingan profitabilitas Return on Equity (ROE) terhadap rasio valuasi Price to Book Value (PBV) dan diskon nilai kapitalisasi pasar terhadap portofolio investasi likuid yang dikelola Perusahaan. 

Hasilnya diperoleh nilai target harga saham TUGU berada di Rp1.960 per saham atau setara dengan rasio PBV 0,63x untuk tahun buku 2025. Dengan target tersebut, harga saham TUGU masih memiliki potensi upside sebesar 94,1% dari posisi penutupan terakhir perdagangan Senin (13 Oktober 2025) di Rp1.010/saham. (**)