EmitenNews.com -PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk(SIDO) membukukan laba bersih Rp300,27 miliar dalam tiga bulan pertama tahun 2023, atau tumbuh 1,69 persen dibanding periode sama tahun 2022 yang tercatat Rp295,03 miliar.

 

Hasil itu mendongkrak laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ke level Rp10,01 per lembar, sedangkan akhir Maret 2022 berada di level Rp9,83.

 

Jika dirunut, penjualan tumbuh 3,06 persen dibanding kuartal I 2022 menjadi Rp907,3 miliar. Rinciannya, penjualan jamu herbal dan suplemen meningkat 4,5 persen menjadi Rp553,26 miliar. Senada, penjualan makanan dan minuman terkerek 7,1 persen menjadi Rp330,75 miliar. Tapi penjualan produk farmasi anjlok 45,2 persen sisa Rp23,298 miliar.

 

Sayangnya, beban pokok penjualan bengkak 7,07 persen menjadi Rp424,1 miliar. Dampaknya, laba kotor menyusut 0,24 persen menjadi Rp483,19 miliar.

 

Menariknya, beban penjualan dan pemasaran dipangkas 9,9 persen menjadi Rp76,602 miliar. Demikian juga dengan beban umum dan administrasi dapat ditekan 1,7 persen menjadi Rp44,283 miliar. Sedangkan penghasilan lain lain tumbuh 9,3 persen menjadi Rp16,211 miliar. Alhasil, laba usaha tumbuh 0,54 persen menjadi Rp369,53 miliar.

 

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal I 2023 tanpa audit emiten jamu itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Jumat(28/4/2023).

 

Sementara itu, total kewajiban bertambah 91,6 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp1,102 triliun. Pemicunya, utang dividen Rp690 miliar. Pada sisi lain, jumlah ekuitas berkurang 11,06 persen menjadi Rp3,117 triliun.