Tunas Baru Lampung (TBLA) Patok Right Issue Rp600 per Saham, Rasio 7:1, Ini Jadwalnya
EmitenNews.com - PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) menetapkan harga pelaksanaan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMED) atau right issue Rp600 per lembar dengan jumlah sebanyak 753.835.219 lembar saham.
Hardy Corporate Secretary Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) dalam keterangan resmi Rabu (29/3) mengungkapkan bahwa Rasio HMETD 7:1 saham. Artinya setiap pemilik 7 saham lama berhak membeli 1 saham baru dengan harga Rp600 per saham. Dari aksi ini persderoan bakal meraup dana Rp452.3 miliar.
PT Sungai Budi (SB) menyatakan bahwa sebagai Pemegang Saham Utama dan pemilik 1.499.929.596 atau sebesar 28,43% tidak akan melaksanakan seluruh HMETD yang dimilikinya dalam PMHMETD II yaitu dengan jumlah sebanyak 214.275.656Saham Baru dan akan mengalihkan sebagian HMETD yang dimilikinya kepada PT Budi Delta Swakarya sebanyak 91.892.737.
Adapun sisa HMETD yang dimiliki SB akan dialokasikan kepada Pemegang Saham Perseroan lainnya yang telah melaksanakan haknya dan melakukan pemesanan Saham Baru tambahan, dan apabila masih terdapat sisa saham dari jumlah yang ditawarkan, maka sisa saham tidak akan dikeluarkan dari portepel oleh Perseroan.
Berdasarkan surat pernyataan tanggal 17 Maret 2023, PT Budi Delta Swakarya (BDS) menyatakan bahwa sebagai Pemegang Saham Utama dan pemilik 1.603.446.896 saham atau sebesar 30,39% akan melaksanakan seluruh HMETD yang dimilikinya dalam PMHMETD II untuk membeli Saham Baru yang akan diterbitkan Perseroan secara proporsional sesuai dengan persentase saham yang dimiliki dalam Perseroan yaitu dengan jumlah sebanyak 229.063.842 Saham Baru atau senilai dengan Rp137,4 miliar.
BDS menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD hasil pengalihan dari SB sebanyak 91.892.737 Saham Baru. Sesuai dengan surat pernyataan 17 Maret 2023, BDS menyatakan memiliki dana yang cukup dan sanggup untuk melaksanakan seluruh HMETD dan melakukan pembayaran penuh untuk mengambil Saham Baru yang menjadi haknya sesuai dengan porsi bagian kepemilikan sahamnya, serta untuk melaksanakan seluruh HMETD dan melakukan pembayaran penuh untuk mengambil saham hasil pengalihan dari SB.
Tidak terdapat pembeli siaga dalam rights issue ini Apabila Saham Baru yang ditawarkan tidak seluruhnya diambil atau dilaksanakan oleh pemegang HMETD porsi publik, maka sisanya akandialokasikan kepada Pemegang Saham Perseroan lainnya yang telah melaksanakan haknya dan melakukan pemesanan Saham Baru tambahan, seperti yang tercantum dalam Surat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (SBHMETD).
"Seluruh dana yang diperoleh dari hasil rights issue ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan digunakan oleh Perseroan untuk tambahan modal kerja, yang akan digunakan untuk pembelian bahan baku CPO dalam pembuatan minyak goreng dan biodiesel Perseroan sekitar 25.000 ton, dari supplier antara lain PT Mulia Sawit Agro Lestari, PT Bumi Indawa Niaga, PT Rezeki Kencana dan PT Bio Inti Agrindo, di mana Pembelian dilakukan secara spot basis sehingga tidak terdapat kontrak jangka panjang,"tutur Manajemen TBLA.
Dalam aksi korporasi ini, TBLA telah memperoleh persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum pemegang saham luar biasa yang digelar pada tanggal 4 Januari 2023.
Related News
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M