EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) perkirakan bergerak terbatas cenderung melemah. Selain sentimen potensi pengetatan moneter, para investor masih menunggu data inflasi periode Februari 2023 siang ini dengan konsensus di atas 5 persen lebih tinggi dari bulan sebelumnya.
”Oleh karena itu, kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 6.815, dan resisten 6.860,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Rabu, 1 Maret 2023.
Secara teknikal, Indeks masih mengalami tren konsolidasi, dan akan menguji support area 6.818. Beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini antara lain ITMG, INCO, PNLF, SRG, MDKA, SMRA, MEDC, dan PTBA. ,
Menyudahi perdagangan kemarin, Indeks terkoreksi 0,17 persen menjadi 6.843. Beberapa sektor mengalami pelemahan yaitu Infrastruktur minus 0,96 persen, consumer non-cyclicals turun 0,62 persen, dan sektor keuangan terpotong 0,42 persen. Investor asing membukukan net buy pasar reguler Rp1 triliun dengan saham paling banyak dibeli ASII, BUMI, dan MDKA.
Sementara itu, ketiga indeks utama bursa Amerika Serikat (AS) ditutup melemah. Hasil treasury AS mengalami kenaikan, dengan itu investor masih khawatir kembali ada pengetatan moneter setelah sebelumnya menunjukkan data ketenagakerjaan melonjak, dan data konsumsi juga mengalami kenaikan. Pagi ini, bursa Asia menyusuri zona merah. Indeks Nikkei 225 terkoreksi 0,32 persen, dan Kospi sedang merayakan libur nasional. (*)
Related News

Ikuti MSCI, BEI Bakal Kaji Ulang Batas Free Float Saham

IHSG Ditutup Naik 0,49 Persen, 3 Saham Afiliasi Boy Thohir Pemicunya

Cegah Pencucian Uang, PPATK Hentikan Puluhan Ribu Rekening Bank Pasif

Swasembada di Depan Pintu; Stok Beras Tembus 3,8 Juta Ton

Ekonom Mandiri Sebut Akselerasi 2025 Perlu Kolaborasi Erat

IHSG Naik 0,22 Persen di Sesi I, 3 Saham Tambang LQ45 Penggeraknya