EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin menguat 0,86 persen menjadi 7.195. Penguatan IHSG dipimpin saham-saham sektor technology 5,24 persen, dan infrastructure 2,56 persen. Sementara itu, asing membukukan net sell Rp763,78 miliar di pasar reguler.

Saham-saham paling banyak dijual macam BBRI, BBCA, BMRI, BRMS, dan BBNI. Penguatan IHSG didorong rebound pada sejumlah harga komoditas di tengah penguatan dolar mulai terbatas. Secara teknikal, IHSG mulai terbatas level support, dan masih uji MA 5, sementara indicator stochastic mulai membentuk golden cross menjadi sinyal awal untuk reversal. 

Sepanjang perdagangan hari ini, Rabu, 20 November 2024, IHSG diproyeksi bergerak mixed, dan menguat dengan support level 7.130, dan resistance level 7.325. Pasar akan mencermati hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) hari ini. Di mana, konsensus melihat BI akan tetap mempertahankan suku bunga di level 6 persen.

Itu dilakukan untuk menjaga stabilitas rupiah, dan akibat sentimen pelambatan laju pemangkasan suku bunga The Fed. Berdasar data itu, Reliance Sekuritas menyarankan investor untuk mengoleksi saham berikut. Yaitu, Bank Jago (ARTO), Elang Mahkota (EMTK), Pyridam (PYFA), dan Alam Sutera (ASRI). 

Pagi ini, bursa Asia, mayoritas diperdagangkan menguat. Indeks Nikkei 225 diperdagangkan menguat 0,23 persen, dan indeks Kospi melonjak 0,18 persen. Dari Asia, pasar akan mencermati keputusan bank sentral China pada suku bunga 1Y, dan 5Y. Di mana, konsensus memperkirakan akan dipertahankan masing-masing di level 3,1 persen, dan 3,6 persen.

Sementara itu, Indeks utama bursa Amerika Serikat ditutup mixed. Nasdaq dan S&P500 mengalami penguatan ekspektasi pasar pada rilis kinerja Nvidia. Pergerakan Dolar index bergerak terbatas di level 106.15, dan yield 10-y US turun ke level 4.397. Rilis data Building permits US pasa Oktober 2024 turun menjadi 1.416 juta (vs 1.425 juta pada Sep-24). (*)