EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin menyudahi perdagangan di level 7.250. Itu setelah mengalami koreksi 0,03 persen alias 2,39 persen. Pelemahan Indeks itu, seiring dengan net sell asing senilai Rp46 miliar. Saham paling banyak dijual asing BMRI, BBRI, ASII, BBNI, dan AMMN.

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, hari ini, Selasa, 9 Juli 2024, IHSG berpotensi mencoba break resistance level 7.270 dengan target terdekat 7.320. Kalau gagal break 7.270 potensi koreksi terbatas.

Itu karena masih menunggu pidato the Fed, dan data inflasi Amerika Serikat (AS) minggu ini. ”Level support IHSG berada di kisaran 7.180 hingga 7.215, sedang level resistance bertengger di posisi 7.270-7.320,” tegas Fanny.

Di sisi lain, Indeks utama Wall Street mayoritas menguat pada Senin (8/7). Di mana, S&P 500 dan Nasdaq reli rekor tertinggi. Itu terdorong hasil data inflasi utama, dan laba beberapa raksasa keuangan, dan perusahaan konsumen. 

S&P 500 naik 0,1 persen menjadi 5.572,85, Nasdaq Composite melejit 0,28 persen ke level 18.403,74, dan Dow Jones Industrial Average turun 31 poin 0,08 persen pada 39.344,79. Sebagai informasi, indeks harga konsumen untuk Juni, akan rilis Kamis, 11 Juli 2024, dapat meningkatkan harapan kalau angka utama menunjukkan sedikit peningkatan. 

Data indeks harga produsen akan dirilis pada Jumat, 12 Juli 2024. PepsiCo dan Delta Air Lines akan mengumumkan hasil pada Kamis, 11 Juli 2024. Kemudian, Citigroup dan JPMorgan Chase, akan melaporkan hasil pendapatan kuartal II-2024 pada Jumat, 12 Juli 2024. 

Sementara itu, indeks bursa Asia melemah pada perdagangan awal pekan ini. Namun pasar optimistis penguatan bursa Asia berlanjut pekan ini karena optimisme pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed, dan sentimen ketidakpastian pemilu Prancis.

Indeks Shanghai China minus 0,93 persen, Nikkei 225 Jepang turun 0,32 persen, Hang Seng Hong Kong melemah 1,55 persen, dan ASX 200 Australia terkoreksi 0,76 persen. Indeks Kospi Korea Selatan anjlok 0,16 persen, dan Kosdaq meroket 1,39 persen. 

Sementara itu, FTSE Singapura merupakan hari libur nasional memperingati Awal Muharram (Maal Hijrah). Selain itu, optimisme para pelaku pasar mengenai pemangkasan suku bunga AS didorong dari data-data ekonomi AS.

Berikut saham pilihan BNI Sekuritas hari ini, Selasa, 9 Juli 2024. Bank BRI (BBRI) Buy on Weakness. Beli di Rp4.650-4.750, cut loss kalau break di bawah Rp4.670. Kalau tidak break di bawah Rp4.650, potensi naik ke Rp4.800-4.850 short term.

Barito Pacific (BRPT) Speculative Buy. Beli di Rp1.120, cut loss kalau break di bawah Rp1.080. Jika tidak break di bawah Rp1.120, potensi naik ke level Rp1.170-1.200 short term. AKR Corporindo (AKRA) Speculative Buy dengan beli Rp1.510, cut loss jika break di bawah Rp1.500. Kalau gagaL break di bawah Rp1.500, potensi naik ke Rp1.525-1.540 short term.

Bank Syariah Indonesia (BRIS) Speculative Buy dengan beli Rp2.450, cut loss jika break di bawah Rp2.400. Kalau gagal break di bawah Rp2.400, potensi naik ke Rp2.500-2.550 short term. Barito Energy (BREN) dengan speculative buy pada harga beli Rp10.075, cut loss jika break di bawah Rp10.000. Jika tidak break di bawah Rp10.000, potensi naik ke Rp10.300-10.500 short term.

Terakhir saham Japfa (JPFA) juga speculative buy dengan harga beli Rp1.540, cut loss jika break di bawah Rp1.520. Jika tidak break di bawah Rp1.540, potensi naik ke Rp1.570-1.600 short term. (*)