EmitenNews.com -Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini tengah mencermati pola transaksi pada saham PT Graha Mitra Asia Tbk.(RELF) karena terjadi penurunan harga saham yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity).

 

Terpantau bahwa saham emiten properti ini dalam 5 hari bursa terakhir mengalami koreksi cukup dalam hingga 18,18 persen atau 12 poin mendekati level gocap, tepatnya di 60 per saham pada penutupan kemarin.

 

Pagi ini saham RELF juga masih terus turun hingga 10 persen atau 6 poin dari harga penutupan kemarin di 60 per saham.

 

Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang - undangan di bidang Pasar Modal.

 

Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 8 September 2023 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia tentang Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek.

 

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono Zakky Ghufron pada keterbukaan Informasi BEI Rabu (20/9) menuturkan bahwa sehubungan dengan terjadinya UMA atas perdagangan saham RELF. BEI meminta para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa.

 

Selain itu, Bursa juga menghimbau agar para investor mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya, serta mengkaji kembali rencana corporate action perseroan apabila belum mendapatkan persetujuan RUPS.

 

Yulianto menambahkan Investor juga diharapkan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi pada ketiga saham tersebut.

 

Secara kinerja, Agustus 2023 Perseroan telah merealisasikan akad lebih dari 130 unit rumah. Untuk tahun 2023 sendiri, target Akad telah mencapai 94%. Hal ini menunjukkan minat yang tinggi dari calon pembeli terhadap Greenland Kemang Bogor.