EmitenNews.com - Pasar Modal Indonesia untuk tahun 2021 telah resmi ditutup. Pada penutupan perdagangan yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai regulator, turut hadir dalam acara itu adalah jajaran Direktur SRO, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Wakil Gubernur DKI Jakarta dan Ketua OJK Wimboh Santoso.

 

Dalam sambutannya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi mengatakan capaian pasar modal indonesia di tahun ini sangat baik, itu terlihat dari total IPO yang terjadi atau emiten baru yang tercatat di Bursa dengan total funrise mencapai Rp62,61 triliun yang merupakan nilai penggalangan terbesar dalam sejarah pasar modal Indonesia.

 

Inarno menyampaikan terima kasihnya kepada OJK atas dukungan besar ini telah mengantarkan saat ini ada 766 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. "Hal ini perlu kita syukuri ya karena meskipun situasi pandemi. Aktivitas ini masih menjadi yang tertinggi, bila kita lihat hasil tersebut tertinggi di Asean di atas Thailand, Malaysia maupun Singapura," tegas Dia.

 

Prospek ekonomi ke depan juga tercermin dari lonjakan masyarakat yang harus berinvestasi di pasar modal Indonesia. Kami mencatatkan sedikitnya terdapat 3,6 juta investor baru atau melonjak lebih dari 8 kali lipat dalam 5 tahun terakhir  hingga 7,5 juta investor pasar modal saat ini dari jumlah investor pasar modal tersebut jumlah investor mengalami peningkatan yang sangat pesat yaitu dari sebanyak 1,7 juta menjadi 3,4 juta investor atau meningkat kembali lebih dari 100% dalam satu tahun terakhir.

 

Pertumbuhan jumlah investor tersebut ditopang oleh lonjakan lebih dari 1,5 juta investor ritel saham yang berasal dari kalangan milenial dan generasi Z dalam setahun terakhir. Hal ini mengantarkan investor saham dari kalangan milenial menjadi kelompok investor potensial yang akan menjadi pondasi pengembangan pasar modal ke depan.

 

Hal menarik lainnya adalah investor ritel millenial ini untuk pertama kalinya telah menjadi motor utama penggerak aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun 2021, situasi ini tercermin dari kontribusi perdagangan harian di Bursa Efek Indonesia yang untuk pertama kalinya mencapai lebih dari 50% lonjakan jumlah investor diikuti oleh lonjakan jumlah investor yang aktif bertransaksi setiap harinya di Bursa Efek Indonesia tahun 2021.

 

Meningkatnya partisipasi investor di pasar modal Indonesia merupakan hasil dari setiap komponen yang ada di pasar modal yang secara aktif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Kami mencatat dalam setahun ini telah berlangsung 10.117 kegiatan edukasi dengan jumlah peserta mencapai 1,2 juta, berkat dukungan teknologi kami bersama-sama stakeholder, anggota bursas, emiten dan OJK juga dapat melakukan edukasi dan sosialisasi yang dilaksanakan secara online sehingga mampu menjangkau  masyarakat di seluruh pelosok.

 

Lebih lanjut Inarno menyampaikan Bursa Efek Indonesia secara aktif mengedepankan terkait dengan ekonomi hijau atau kegiatan ini berupa fasilitas penerbitan produk ekonomi hijau seperti Green Bond Reksadana dan indeka ESG. Serta banyak inisiatif lain yang telah dilakukan. Seperti perluasan instrumen pasar modal serta penguatan infrastruktur perdagangan untuk memberikan penguatan tata kelola dan infrastruktur keterbukaan informasi demi mendukung perlindungan investor dan menjaga keberlangsungan perdagangan yang teratur wajar dan efisien. (Rizky)