ULTJ Masuk Segmen Susu Organik, Targetkan Pertumbuhan Dua Digit
Gambar emiten ULTJ
EmitenNews.com - PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) memperkenalkan inovasi produk baru pada akhir 2024, dengan memasuki pasar susu organik lokal. Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk menjawab tren konsumsi produk organik yang semakin meningkat, baik di Indonesia maupun di negara-negara maju.
Pada November 2024, ULTJ meluncurkan dua produk unggulan: susu organik lokal pertama di Indonesia dan susu Ultra Core hasil kolaborasi dengan karakter Ultraman. Kedua produk ini diposisikan untuk memperkuat daya saing perusahaan di segmen premium.
“Kami berharap produk susu organik ini menjadi salah satu andalan yang mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan perusahaan,” ungkap manajemen ULTJ dalam paparan publik, Rabu (25/12/2024).
Manajemen ULTJ mengungkapkan bahwa kehadiran susu organik diharapkan dapat meningkatkan margin laba, yang tahun ini mengalami penurunan sebesar 6 persen menjadi Rp881,2 miliar. Penurunan ini dipicu oleh strategi diskon agresif yang diterapkan untuk mempertahankan pangsa pasar.
Meski demikian, produk UHT ULTJ tetap memimpin pasar susu cair dengan porsi 36 persen, jauh di atas Frisian Flag (16 persen), Indomilk (12 persen), Milku (10 persen), dan Cimory (8 persen). Di kategori teh kemasan, Teh Kotak ULTJ juga kokoh di posisi teratas dengan pangsa pasar 62 persen, mengungguli Teh Botol (31 persen).
Untuk 2024, ULTJ menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 7-10 persen dari capaian tahun 2023 yang mencapai Rp8,3 triliun. Pada 2025, perseroan lebih optimistis dengan membidik pertumbuhan dua digit, baik dari sisi penjualan maupun laba bersih.
“Kami yakin produk baru yang diluncurkan di 2024, khususnya di segmen susu organik, akan menjadi pendorong pertumbuhan penjualan keseluruhan. Dairy product tetap menjadi fokus utama, karena potensinya yang terus meningkat,” tambah manajemen.
ULTJ juga akan terus mengembangkan pasar susu cair dengan teknologi UHT dan aseptic packaging, yang dianggap mampu menjaga kualitas produk terbaik. Strategi ini dipandang sebagai kunci untuk mempertahankan dominasi pasar dan memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin kompleks.
Related News
BRI Pastikan Layanan Transaksi Nyaman Selama Libur Isra Mikraj & Imlek
Induk Usaha Delisting dari Bursa Singapura, Begini Reaksi JPFA
MTDL Dorong Penerapan Industry 4.0 di Sektor Ini
Emiten Aguan-Salim (CBDK) Ungkap Marketing Sales 2024 Nilai Fantastis
TRIS Targetkan Pertumbuhan Dua Digit di 2025
Waskita (WSKT) Sebut Optimalkan Bendungan Jatigede Rp4,4T