UNTR Genjot Tambang Emas, Nikel dan Energi Hijau di 2026

Potret Manajemen UNTR pada saat memaparkan Kinerja Perseroan.
EmitenNews.com - PT United Tractors Tbk. (UNTR) mulai menatap maju strategi diversifikasi bisnisnya sebagai emiten alat berat, kontraktor tambang, dan energi ini di tahun mendatang, hal ini disampaikan sederetan manajemen melalui Konferensi Pers dan PE LIVE UNTR 2025 pada Senin (8/9).
Perseroan menyiapkan fokus besar pada penguatan portofolio mineral, khususnya emas dan nikel, serta ekspansi pada energi terbarukan di tahun mendatang.
Direktur UNTR, Iwan Hadiantoro, menjelaskan perseroan saat ini mengoperasikan dua tambang emas, yaitu Tambang Emas Martabe di Sumatera melalui PT Agincourt Resources, dan Tambang Emas Sumbawa Jutaraya yang tengah dimulai dan dikembangkan di Pulau Sumbawa. Produksi Martabe ditargetkan tetap stabil pada level 220 ribu ounces pada 2025.
Sementara Sumbawa Jutaraya, Iwan mengungkap bahwa, “Kita harapkan proses pembangunan kapasitas produksinya itu akan selesai di akhir tahun ini untuk Sumbawa Jutaraya itu dan kita harapkan produksinya akan dapat kita tingkatkan dari tahun ini sekitar 20 ribu, tahun depan mungkin bisa meningkat ke level 35 ribu.
Selain emas, UNTR juga memperkuat bisnis nikel. Perseroan juga telah mengakuisisi Stargate Pacific Resources di Konawe, Sulawesi, yang saat ini mengembangkan smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dengan target penyelesaian akhir 2026 dan produksi perdana pada 2027.
UNTR juga memiliki penyertaan saham 20% di Nickel Industry yang sedang membangun smelter High-Pressure Acid Leach (HPAL) di Morowali, dengan proyeksi mulai beroperasi pada awal 2026.
Di sisi keuangan, Direktur UNTR Vilihati Surya menuturkan kebutuhan belanja modal (capex) hingga 2025 diproyeksikan mencapai USD1 miliar. Sekitar 50% dialokasikan ke anak usaha kontraktor tambang PAMA Persada untuk penggantian alat berat, 25% ke proyek nikel termasuk smelter RKEF, dan 25% untuk pengembangan tambang emas Sumbawa Jutaraya serta infrastruktur pendukung.
Menatap 2026, UNTR menegaskan arah bisnisnya akan semakin condong pada ekspansi mineral mining dan renewables energy alias sektor yang tengah gandrung ini yakni, energi baru terbarukan (EBT). Perseroan menyiapkan pengembangan proyek hydro, solar PV, hingga peningkatan kapasitas aset geothermal melalui Supreme Energy Rantau.
“Strategi bisnis UNTR ke depan akan memperbesar portofolio mineral mining dan energi, dengan tetap mencari peluang akuisisi baru, baik di dalam maupun overseas (luar negeri),” jelas Iwan.
Related News

Tambah Porsi, Samudera Indonesia Kini Kuasai 58 Persen Saham SMDR

BNI Xpora Antar UMKM Furnitur Klaten Tembus Pasar Global

BRI Genjot Ekosistem Digital, Transaksi Merchant Tembus Rp105,5 T

HRTA Bukukan Pendapatan Rp15T di Semester I, Ini Pendorongnya

Charnic Capital Lepas 91 Juta Saham FUJI Rp36,4M, Ada Apa?

BNI Andalkan Digitalisasi & Diversifikasi Kredit Dongkrak Kinerja