Usai Bertemu Prabowo, Jepang Siap Biayai PLTP Rp8,2T di Sumbar

Fumio Kishida, utusan khusus Perdana Menteri Jepang dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta. Dok. Sekretariat Presiden. Merdeka.
EmitenNews.com - Jepang berkomitmen membiayai proyek pembangkit panas bumi senilai Rp8,2 triliun di Sumatera Barat. Komitmen tersebut disampaikan oleh Fumio Kishida, utusan khusus Perdana Menteri Jepang dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta.
Sebagai tindak lanjut atas pertemuan itu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar pertemuan bersama Fumio Kishida. Dalam pertemuan ini, kedua pihak menyaksikan penandatanganan Financial Close antara PT Supreme Energy Muara Laboh (PT SEML) dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC).
Penandatanganan itu untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh unit 2 di Solok, Sumatera Barat. Proyek berkapasitas 88 Mega Watt tersebut mempunyai investasi hingga USD500 juta atau sekitar Rp8,2 triliun.
"Hari ini showcase-nya yang sudah jalan adalah PLTP Muara Laboh di Solok, Sumatera Barat dengan financial close ini 88 MW proyek dengan nilai proyek mendekati USD500 juta," kata Menko Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (5/5/2025).
Pendanaan proyek PLTP Muara Laboh unit 2 oleh JBIC ini merupakan komitmen kerja sama pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang terkait transisi energi melalui inisiatif Asia Zero Emission Community (AZEC).
Tahun 2013 saat menjabat Mitra Menteri Luar Negeri Jepang, Kishida menandatangani joint crediting mechanism dengan Menko Perekonomian pada saat itu.
“Kemudian juga PM Kishida menginisiasi berdirinya ASEAN Zero Emission Economy Community yang hari ini showcase-nya yang sudah jalan adalah PLTP Muara Laboh Di Solok," kata Airlangga Hartarto.
Tak hanya PLTP Muara Laboh, Airlangga membeberkan bahwa sejumlah proyek lain juga telah masuk kategori pertama kerja sama Indonesia-Jepang di bawah AZEC. Antara lain proyek waste-to-energy Legok Nangka, Pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF), dan PLTP Sarulla beserta proyek transmisi listrik dari Jawa ke Sumatera.
"Beberapa lagi proyek yang sudah masuk kategori 1 yaitu Legok Nangka waste to energi, kemudian Sustainable Aviation Fuel dan PLTP Sarulla juga termasuk yang akan dibiayai, yaitu transmisi line dari Jawa Sumatera dan ini diharapkan bisa masuk dalam tahapan komersial,” kata Airlangga Hartarto. ***
Related News

Kajian Final, Pemerintah Akan Naikkan Tarif Ojol 8-15 Persen

Nurhadi, Nasibmu!

Sidang Importasi Gula, Jadi Saksi Tom Lembong Ungkap Perintah Jokowi

80 Persen Beras SPHP Dioplos, Negara Rugi Rp2T, Ini Langkah Mentan

Kerja Sama RI-Malaysia Kelola Blok Ambalat, Pakar UI Ingatkan Ini

Anak Buah Terjaring OTT KPK di Sumut, Menteri PU Ngaku Tertampar