EmitenNews.com - PT Ecocare Indo Pasific Tbk (HYGN) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (13/2). Pencatatan saham perdana perseroan hari ini dibuka ke level Rp168 per saham, dari harga penawaran awal yang ditetapkan sebesar Rp145 per saham.

Setelah go public, kedepannya HYGN akan terus berekspansi dan memperluas jangkauan pasar.

“Kita tentunya mau terus berekspansi, kita ingin terus bertumbuh secara perseroan. Jadi kami ingin penetrasi pasar yang lebih baik lagi untuk kota-kota yang belum kami jajaki, kami ingin ekspansi dengan menambah kantor cabang disana,” kata Wincent Yunanda kepada wartawan di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (13/2).

Adapun dalam waktu dekat, perseroan akan berekspansi ke 3 kota yaitu Pekanbaru, Lampung, dan Banjarmasin. Setelah itu, perseroan juga berencana berekspansi ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Tentunya ada rencana ekspansi ke IKN, kita sudah ada cabang yang berdekatan dengan IKN yaitu di Samarinda dan Balikpapan. Setelah IKN lebih berkembang, kita akan ekspansi kesana,” kata dia.

Mengenai pendapatan dan laba, perseroan menargetkan pertumbuhan 20% hingga 25% setiap tahunnya. Pada akhir 2023 lalu, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp230 miliar dan laba bersih sekitar Rp18 miliar.

Sebagai informasi, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 13,50% atau sebesar Rp8.800.000.000 akan digunakan Perseroan untuk pembelian gudang yang terletak di Jalan Raya Cijayanti, Bogor.

Sekitar 49,20% akan digunakan Perseroan untuk modal kerja guna mendukung strategi perkembangan Perseroan melalui berbagai inisiatif. Sekitar 18,50% akan digunakan Perseroan untuk belanja modal.

Sekitar 10,80% akan digunakan Perseroan untuk penyetoran modal kepada Perusahaan Anak, yaitu PT Tukang Bersih Indonesia (TBI). Sekitar 8,00% akan digunakan Perseroan untuk penyetoran modal kepada Perusahaan Anak, yaitu PT Indocitra Pacific (ICP).

"Bersamaan dengan IPO ini, perseroan juga melakukan program Pemberian Hak Opsi Pembelian Saham Untuk Manajemen dan Karyawan/ Management and Employee Stock Option Plan (MESOP).” kata managemen HYGN melansir dari prospektus, Selasa (13/2).

Perseroan mengadakan program opsi pembelian saham kepada manajemen dan karyawan (Management and Employee Stock Option Program atau MESOP) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 0,60% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham atau sebanyak-banyaknya 15.150.000 saham.

Perseroan hanya akan menawarkan opsi MESOP ini kepada sebanyak-banyaknya 20 pihak dan jumlah nilai penawaran dari MESOP tersebut kurang dari Rp5.000.000.000.

Selain itu Perseroan juga mengadakan Program ESA dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 1,93% dari jumlah penerbitan Saham Yang Ditawarkan atau sebanyak-banyaknya sebesar 10.100.000 saham.