EmitenNews.com -Dukung pengembangan bisnis anak usaha, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berencana mendorong anak usahanya, PT Kimia Farma Apotek (KFA) menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham. Sesuai rencana, Kimia Farma Apotek akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) usai pelaksanaan Pemilu 2024.
CEO Kimia Farma Apotek, Agus Chandra mengungkapkan bahwa rencana IPO sejalan dengan cita-cita Kimia Farma untuk menjadi perusahaan kelas dunia, bersanding dengan layanan kesehatan dan farmasi bertaraf internasional, seperti Boots asal UK dan Apollo Pharmacy asal India."Jadi, untuk menuju world class company, langkah pertama adalah kami akan membuat Kimia Farma Apotek menjadi lebih transparan dengan rencana kami menuju IPO. Kami sedang cari timing yang pas. Mungkin setelah tahun politik selesai,"kata Agus di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, rencana IPO Kimia Farma Apotek akan membidik dana segar Rp 4 triliun hingga Rp 6 triliun dari pasar, jika memperhitungkan berdasarkan market size saat ini."Kalau target dana, dilihat dari size kami, mungkin sekitar Rp 4-6 triliun bisa kami ambil dari market. Kami lihat nanti potensinya kan terus berkembang. Kami lihat situasi satu dua tahun ke depan kira-kira seperti apa," tuturnya.
Menurut Agus, alasan Kimia Farma Apotek melantai di bursa usai pemilu karena perseroan menilai pasar modal akan slow down menjelang dan ketika berlangsung Pemilu 2024."Sekarang kalau kita lihat uang mulai kering, kalau tahun pemilu. Kalau setelah pemilu, nanti harapan kami setelah terpilihnya pemimpin nasional yang baru mungkin uang dari luar mulai masuk kembali. Timing yang pas bagi kami," kata dia.
Meski demikian, menurut Agus, pihaknya tetap mencari solusi untuk mempercepat IPO Kimia Farma Apotek tanpa terkendala Pemilu 2024, dengan terus memanfaatkan peluang dan kesempatan yang ada. "Karena IPO selain kami fund raising, tapi juga kami ingin supaya perusahaan lebih transform," ujarnya.
Kejar pertumbuhan bisnisnya, anak usaha dari Kimia Farma ini melakukan sejumlah strategi bisnis. Pertama, mengembangkan klinik virtual. KFA telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak seperti Optik Melawai, Warung Sehat, RSCM, SiapDok, beberapa RSUD, Gojek, Tokopedia, Shopee, Livin Mandiri, dan mitra lainnya. Kedua, menambah outlet. Dengan jumlah 1.244 outlet dan lebih dari 400 klinik dan lebih dari 70 laboratorium, KFA membutuhkan dukungan dan jasa layanan dari para apoteker. Di sisi lain, ekspansi jaringan outlet sejak awal tahun ini dan ditargetkan menambah hingga 100 outlet baru dan perseroan membutuhkan tambahan tenaga apoteker.
Ketiga, transformasi outlet. KFA melakukan transformasi outlet baik dari sisi kelengkapan produk dan layanan serta tampilan yang lebih menarik dan modern. Dari sisi produk, kini outlet Kimia Farma tidak hanya menyediakan obat, tetapi juga produk kecantikan (beauty product) seperti perawatan kulit (skincare) dan kosmetik, produk bayi dan anak seperti popok dan berbagai jenis susu, produk personal care (perawatan diri) untuk kebersihan tubuh, rambut, kulit dan wajah serta alat kesehatan dan produk kesehatan lainnya.
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha