EmitenNews.com -  Pasar aset kripto mencatat pergerakan menarik sepanjang kuartal III-2025. Salah satu faktor global yang turut memengaruhi adalah kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menetapkan tarif impor 100% terhadap produk asal Tiongkok. Meskipun sempat mengguncang pasar, laporan Coingecko menunjukkan bahwa industri kripto masih melanjutkan reli dengan kapitalisasi pasar naik 16,4% atau setara USD563 miliar, menyentuh level tertinggi sejak akhir 2021.

Head of Product Marketing PINTU, Iskandar Mohammad dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (4/11) mengungkapkan adanya lonjakan signifikan dari pengguna baru di kategori Decentralized Exchange (DEX).

“Dari sisi volume pengguna baru, kategori Decentralized Exchange (DEX) menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan kenaikan mencapai 490,06% dari kuartal II ke kuartal III. Token tertinggi yang diperdagangkan di kategori ini adalah token HYPE yang menyumbang hampir 70% dari total volume trading pada kategori DEX. Selain itu, jumlah pengguna baru yang membeli token HYPE selama periode Juli–September juga meningkat sebesar 90,65% yang menandakan minat tinggi terhadap proyek berbasis DEX di kalangan pengguna baru PINTU,” ujar Iskandar.

Lebih lanjut, Iskandar menjelaskan bahwa pengguna eksisting juga menunjukkan tren positif.

“Dari sisi existing users, kategori token dengan volume transaksi tertinggi berasal dari World Liberty Financial Portfolio (+33,73%), diikuti oleh Stablecoin Ecosystem (+26,26%), serta Layer-1 (+21,74%) yang mencakup ETH, BTC, dan SOL. Sementara itu, kategori dengan pertumbuhan transaksi tertinggi dibandingkan kuartal sebelumnya adalah Parallelized EVM (Parallel Ethereum Virtual Machine) (+106,38%), Internet of Things (IoT) (+102,30%), dan Centralized Exchange (CEX) (+43,73%). Data-data ini menunjukkan bahwa aktivitas trading di aplikasi PINTU pada kuartal III-2025 semakin meluas, tidak hanya didominasi oleh aset berkapitalisasi besar seperti ETH, BTC, dan stablecoin, tetapi juga mulai bergeser ke kategori lain,” tambahnya.

Masih berdasarkan laporan Coingecko “2025 Q3 Crypto Industry Report”, volume perdagangan harian global pada kuartal III-2025 meningkat 43,8% atau sekitar USD155 miliar dibandingkan kuartal sebelumnya. Kenaikan tersebut menandai kembalinya momentum industri kripto yang dipicu oleh masuknya dana institusional dan membaiknya likuiditas pasar.

Di sisi lain, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai transaksi kripto nasional sepanjang Januari–September 2025 mencapai Rp360,3 triliun, menandakan tren positif di pasar domestik.

“Demi berkontribusi positif terhadap perkembangan ekosistem crypto di Indonesia, kami terus berupaya memberikan layanan dan inovasi terbaik bagi masyarakat Indonesia. Per Oktober 2025, terdapat lebih dari 300 aset crypto yang diperdagangkan dengan lini produk yang lengkap untuk menemani perjalanan investasi crypto baik pemula hingga trader pro. Terpenting bagi kami, investor crypto Indonesia dapat berinvestasi dengan aman, nyaman, dan terlindungi melalui platform yang diawasi oleh OJK, sekaligus memperoleh edukasi yang membangun pemahaman jangka panjang terhadap aset crypto,” tutup Iskandar.