EmitenNews.com -  Fitch Ratings telah menetapkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang berbasis di Indonesia (ICBP; BBB-/Stabil) yang diusulkan untuk obligasi senior tanpa jaminan peringkat jangka panjang 'BBB-'. Surat utang yang diusulkan dinilai pada tingkat yang sama dengan Peringkat Default Penerbit Jangka Panjang ICBP di 'BBB-' karena merupakan kewajiban senior tanpa jaminan langsung dari penerbit. Dana hasil penerbitan obligasi yang diusulkan akan digunakan untuk membayar jumlah retensi hingga USD650 juta yang jatuh tempo April 2022 sebagai bagian dari akuisisi ICBP atas Pinehill Company Ltd, sebuah perusahaan makanan yang berfokus pada mie dan beroperasi di Timur Tengah dan Afrika. Sisanya untuk keperluan umum perusahaan, termasuk modal kerja.

 

Penerbitan obligasi akan menghasilkan kas dan utang yang lebih tinggi dari ekspektasi kami untuk tahun 2021 karena waktu karena ICBP memajukan rencana penerbitan utangnya ke 4Q21 dari ekspektasi awal kami di 1Q22. Oleh karena itu, leverage bersih, berdasarkan utang bersih/EBITDA induk PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), akan tetap dalam ekspektasi kami sebesar 2,1x-2,4x pada 2021-2022.

 

Peringkat ICBP didasarkan pada profil kredit INDF karena pandangan kami tentang keterkaitan mereka yang kuat. Hal ini mencerminkan kehadiran INDF yang kuat di segmen makanan kemasan, termasuk kepemimpinan anak perusahaan tersebut di pasar mie instan Indonesia. INDF memiliki posisi keuangan yang solid dan catatan deleveraging. Outlook Stabil kami mencerminkan ekspektasi kami bahwa profil kredit INDF akan tetap utuh dalam jangka menengah, dengan pertumbuhan berkelanjutan pada kontributor laba terbesarnya, ICBP, karena kami terus memperhitungkan permintaan yang kuat, terutama untuk mie instan.

 

Hubungan yang Kuat dengan Induk: Peringkat ICBP didorong oleh profil kredit konsolidasi dari induknya karena ikatan operasional dan hukum yang kuat, dengan manajemen yang tumpang tindih dan kendali. Pasokan tepung, minyak nabati dan lemak INDF menyumbang 24% dari beban pokok penjualan ICBP. Jaringan distribusi INDF di bawah anak perusahaan Indomarco mendistribusikan 70% dari produk jadi ICBP, dengan 1.300 outlet di seluruh Indonesia. Ada juga cross-default antara beberapa fasilitas utang dan dokumen obligasi INDF dan ICBP.

 

Fitch menggunakan pendekatan induk-anak perusahaan yang lebih lemah-kuat dalam menilai hubungan induk dan anak perusahaan (PSL) antara ICBP dan INDF. Hal ini berdasarkan pandangan kami bahwa Standalone Credit Profile ICBP 'bbb-' lebih kuat dari profil kredit INDF setelah mengecualikan anak perusahaan. INDF lebih kecil, berdasarkan profitabilitas, dan memiliki leverage yang lebih tinggi setelah tidak termasuk ICBP. Anak perusahaan tersebut masing-masing memberikan kontribusi 57% dan 65% dari pendapatan konsolidasi dan EBITDA INDF pada tahun 2020.

 

Kinerja Tangguh Selama Pandemi: Profil INDF yang terdiversifikasi mendukung kinerjanya selama pandemi karena pendapatan naik 20,1% yoy di 1H21, sesuai dengan ekspektasi kami. Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan kinerja ICBP setelah akuisisi Pinehill pada 3Q20 dan agribisnis INDF karena harga minyak sawit mentah yang kuat. Pendapatan ICBP naik sebesar 22,4% yoy di 1H21, dan pendapatan domestiknya - yang tidak termasuk kontribusi Pinehill - meningkat sebesar 4,2%, yang kami yakini mencerminkan permintaan konsumen yang tangguh untuk mie, susu, dan makanan ringan selama pandemi.

 

Merek dan Pangsa Pasar Terkemuka: Merek-merek INDF sangat terkenal, terutama portofolio mi instannya di bawah ICBP, yang memiliki 73% pangsa pasar domestik. Produk susu, tepung, serta minyak dan lemak nabati memiliki tingkat penetrasi yang tinggi di Indonesia. Penduduk muda negara yang terus bertambah akan mendukung permintaan, terutama untuk mie instan. Konsumsi mi instan per kapita di Indonesia hanya 3,8 kg pada tahun 2020 dibandingkan dengan rekan-rekan Asia, seperti 8,5 kg di Korea Selatan, 4,5 kg di Hong Kong dan 5,4 kg di Malaysia.

 

Konsentrasi Geografis: Penjualan INDF terus terkonsentrasi di Indonesia, di mana perusahaan tersebut merupakan pemasok solusi makanan terbesar di negara ini, dengan penjualan luar negeri menyumbang sekitar 20% dari pendapatan. Ini adalah perbedaan utama antara INDF dan rekan-rekan makanan kemasan, yang memiliki proporsi penjualan luar negeri yang lebih besar.

 

Eksposur Besar Segmen Tunggal: INDF terus didominasi oleh bisnis mie, yang diperkirakan Fitch akan menyumbang 35%-40% dari total pendapatan rata-rata dalam jangka menengah. Konsentrasi bisnis dikurangi dengan kepemimpinan yang jelas di pasar dengan portofolio merek yang melayani segmen pasar yang berbeda. Kami juga percaya potensi pertumbuhan bisnis ini sehat.