Utang Jangka Pendek Primadaya Plastisindo (PDPP) Bengkak 58,69% Dalam Enam Bulan
EmitenNews.com -Ditengah tren pertumbuhan pendapatan dan laba bersih emiten kemasan PT Primadaya Plastisindo Tbk (PDPP), Investor juga wajib mencermati pos keuangan lain yang menjadi tolak ukur kelangsungan bisnis perseroan kedepan.
Merujuk data laporan keuangan PDPP yang di kutip, Senin (2/10/2023), utang jangka pendek perseroan melambung hingga 58,69 persen selama enam bulan atau sejak 31 Desember 2022 yang masih di angka Rp56,54 miliar menjadi Rp89,73 miliar per 30 Juni 2023.
Lompat signifikan terjadi pada pos Utang bank jangka pendek yang naik jadi Rp17,72 miliar dari sebelumnya hanya Rp11,85 juta.
Lalu utang usaha pihak ketiga naik jadi Rp32,59 miliar dari Rp21,06 miliar. Utang lain-lain pihak ketiga pada periode ini tercatat Rp6,50 miliar sedangkan di akhir tahun lalu nihil.
Beban yang masih harus di bayar oleh PDPP juga naik jadi Rp3,26 miliar dari sebelumnya Rp1,95 miliar. Adapun liabilitas sewa naik jadi Rp1,14 miliar dari Rp465,49 juta.
Sedangkan dari sisi laba tercatat sebesar Rp15,03 miliar, naik 43% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp10,44 miliar.
Sejalan dengan itu,pendapatan PDPP juga mengalami pertumbuhan 22,19% menjadi Rp213,85 miliar, dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp175,01 miliar.
PPDP merupakan perusahaan manufaktur lokal Indonesia, yang bergerak dalam bidang injeksi plastik, khusus dalam kemasan plastik, dalam bentuk Jug PC, Preform PET, Botol PET, Straw PP, Tutup Jug HDPE , Jerigen HDPE , Tutup Botol PP, dan Tisu Sanitasi Jug & Tangan.
Secara rinci, pendapatan segmen kemasan galon tercatat sebesar Rp111,20 miliar. Kemudian, kemasan jerigen mencatatkan pendapatan sebesar Rp36,02 miliar, kemasan botol mencatatkan pendapatan sebesar Rp33,20 miliar, pendapatan produk sedotan tercatat sebesar Rp18,26 miliar, serta produk tutup botol mencatatkan pendapatan sebesar Rp5,38 miliar.
Related News
Cetak Laba Rp15,98 Triliun, Para Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI
Indospring (INDS) MInta Restu Stock Split Saham 1:10
Ambles 35,8 Persen, Laba Indocement (INTP) Tersisa Rp238M di Kuartal I
Ekspansi Bisnis UMKM Masih Melambat, Namun Tetap Prospektif
PGN (PGAS) Sebut Suplai Gas Bumi ke Freeport Smelter Tembaga
Direktur! Lego 10,6 Juta Saham Emiten Hermanto Tanoko (PEVE)