Varian XBB Dorong Kenaikan Kasus Covid-19, Pemerintah Imbau Tetaplah Prokes
Masker Covid-19 warga di ruang publik. Dok. EmitenNews.com.
EmitenNews.com - Hari ini, kasus baru pandemi Covid-19 sudah lebih kecil dari tambahan baru kemarin. Bandingkanlah, per Minggu (6/11/2022), kasus infeksi virus Corona, atau coronavirus disease bertambah 3.662 penderita. Sabtu (5/11/2022), kasus baru mencapai 4.717 orang. Meski begitu pemerintah mencatat kasus Covid-19 di Indonesia terdeteksi mengalami kenaikan dalam jangka waktu seminggu ini, seiring adanya varian baru Omicron, XBB. Mari terus menegakkan protokol kesehatan (prokes).
Laporan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan, dalam waktu seminggu terakhir terjadi kenaikan kasus Covid-19 di 30 provinsi di Indonesia. Bahkan di level nasional, terjadi peningkatan kasus sekitar 4.700-4.900 kasus selama empat hari terakhir, Rabu-Sabtu. Tren kenaikan kasus covid-19 itu disinyalir terjadi seiring dengan adanya varian XBB di Indonesia.
“Kenaikan kasus ini memang masih dalam batas-batas yang tidak menjadikan satu signifikan atau terlalu tinggi dibanding dengan kita subomicron dan lalu yaitu BA 4 maupun BA 5” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Muhammad Syahril dalam konferensi pers virtual, Jumat (4/11/2022).
Karena itu, masyarakat diimbau untuk melengkapi vaksinasi booster dan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin. Kasus XBB dilaporkan ada pada 28 negara, meski sebagian besar negara telah melaporkan penurunan kasus.
Sebanyak 3 negara yang telah melaporkan penurunan kasus. Di antaranya, Singapura dari 18.000 per hari menjadi 8.000 kasus, India 300.000 kasus menjadi 2300 per hari, hingga Bangladesh 14.000 kasus menjadi 367 kasus per hari.
Bagusnya, kendati kasus varian XBB melonjak, hal ini tidak diiringi dengan peningkatan kematian dan kenaikan jumlah perawatan di rumah sakit.
Sementara itu, di Indonesia per Jumat (4/11/2022), tercatat sebanyak ada 12 kasus XBB. Dua kasus berasal dari perjalanan luar negeri dan 10 kasus transmisi lokal.
Melihat perkembangan yang ada, pemerintah mengimbau masyarakat melaksanakan protokol kesehatan, mengurangi aktivitas di kerumunan dan melaksanakan vaksinasi. Hal ini, menurut Muhammad Syahril, menjadi bagian perlindungan pencegahan dan pengendalian Covid-19.
Hingga kini, capaian vaksinasi booster di Indonesia baru mencapai 27,62 persen dari target 50 persen. Sementara vaksinasi pertama 87 persen dan dosis kedua 73 persen.
Harapannya kepada masyarakat, kata Syahril, masyarakat bersama-sama menjalani vaksinasi booster atau ketiga, agar bisa mencapai di atas 50 persen, sesuai target pemerintah. Selain itu, jangan lupa tetap menegakkan protokol kesehatan, dengan senantiasa menggunakan masker, terutama di ruang publik. ***
Related News
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru
Keren Ini! Rencana Menaker, Gelar Bursa Kerja Setiap Pekan