Vonis PT Jakarta, Hukuman Eks Direktur Timah Ini jadi 20 Tahun

Mantan Direktur Keuangan PT Timah Tbk, (TINS) Emil Ermindra di persidangan. Dok. Tribunnews.
EmitenNews.com - Makin berat saja hukuman eks Direktur Keuangan PT Timah Tbk, (TINS) Emil Ermindra. Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menambah hukuman Emil Ermindra, dari delapan tahun menjadi 20 tahun penjara dalam kasus korupsi pada tata niaga komoditas timah. Majelis hakim tingkat banding yang diketuai Sri Andini menyatakan Emil terbukti bersalah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama.
Dalam salinan putusan yang dikutip Kamis (27/2/2025), Majelis tingkat banding menyatakan memperbaiki putusan Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat yang menghukum Emil delapan tahun penjara pada 30 Desember 2024.
“Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Emil Ermindra dengan pidana penjara selama 20 tahun,” kata Hakim ketua Sri Sadiri seperti ditulis Kompas.com, Kamis (27/2/2025).
Majelis hakim PT Jakarta juga menjatuhkan hukuman denda Rp1 miliar subsider enam bulan kurungan terhadap Emil Ermindra. Selain itu, Emil juga dihukum dengan pidana tambahan berupa uang pengganti sebesar Rp493.399.704.345 (Rp493,3 miliar).
Uang pengganti ini harus dibayarkan paling lama satu bulan setelah terbit putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Jika dalam kurun waktu tersebut uang uang pengganti itu belum dibayar maka harta bendanya akan dirampas untuk negara.
“Dalam hal terdakwa tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti, maka diganti dengan pidana penjara selama enam tahun,” ujar Hakim Sri Sadiri.
Hukuman soal uang pengganti Rp492,3 miliar itu merujuk pada aliran dana pembelian bijih timah PT Timah Tbk ke CV Salsabila Utama senilai Rp986.799.408.690. Emil membangun perusahaan itu, bersama eks Direktur Utama PT Timah Tbk, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani.
Mereka menunjuk anggota lembaga swadaya masyarakat, Tetian Wahyudi, sebagai direktur utama. Namun, karena pembagian uang Rp986,7 miliar itu tidak jelas maka sesuai aturan Mahkamah Konstitusi (MK) biaya uang pengganti dibebankan kepada terdakwa secara proporsional dan obyektif sesuai peran masing-masing.
Sebelumnya, Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat menghukum Emil dan Riza delapan tahun penjara dan denda Rp750 juta subsider enam bulan kurungan. Pada pengadilan tingkat pertama itu, keduanya tidak dibebani hukuman uang pengganti.
Sebelumnya, Pengadilan Tinggi Jakarta memperberat hukuman eks Direktur Utama PT Timah Tbk, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, dari 8 tahun penjara menjadi 20 tahun penjara dalam kasus korupsi pada tata niaga komoditas timah. Majelis hakim PT Jakarta tidak sependapat dengan pidana badan, pidana denda, dan pidana tambahan berupa uang pengganti yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat.
"Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Mochtar Riza Pahlevi Tabrani oleh karena itu dengan pidana penjara selama 20 tahun," kata Ketua Majelis Hakim PT Jakarta, Catur Iriantoro, saat membacakan putusan di ruang sidang, Kamis (13/2/2025).
Selain itu, Hakim juga memperberat pidana denda Riza dari Rp750 juta subsider 6 bulan kurungan menjadi Rp1 miliar subsider 1 tahun kurungan. Hakim pun menjatuhkan pidana tambahan berupa uang pengganti sebesar Rp493 miliar.
Hukuman uang pengganti senilai hampir setengah triliun rupiah itu, merujuk pada aliran dana sebesar Rp986.799.408.690 ke PT Timah dari perusahaan pengepul bijih timah dari penambang ilegal, CV Salsabila Utama, yang diduga dikendalikan Riza dan eks Direktur Keuangan PT Timah Tbk, Emil Ermindra.
Besaran uang pengganti itu kemudian dibagi dua lantaran tidak jelas pembagian uang panas tersebut. "Menghukum terdakwa untuk membayar uang pengganti kerugian keuangan negara sebesar Rp493 miliar," kata Hakim Catur.
Dalam vonisnya Hakim mengatakan, uang pengganti itu harus dibayarkan Riza paling lama satu bulan setelah terbit putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Jika dalam waktu satu bulan setelah terbit putusan itu Riza belum membayar, harta bendanya akan dirampas untuk negara. ***
Related News

Ramadan 2025, Presiden Minta Penurunan Tarif Tol dan Tiket Pesawat

Kades Kohod Siap Bayar Denda Rp48 Miliar, Kasus Pidana tidak Gugur

Kasus Pagar Laut Tangerang, Kades Kohod Siap Lunasi Denda Rp48 Miliar

Pemerintah Tetapkan Awal Puasa 1 Maret, Sama Dengan Muhammadiyah

Kasus Oplos Pertamax, Kejagung Buka Peluang Periksa Riza Chalid

Apesnya Karen!