Waduh! Cahaya Bumi Rezeki (CABR) Batalkan IPO, Alasan Apa?
Gambar gedung BEI
EmitenNews.com - PT Cahaya Bumi Rezeki Tbk memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Keputusan tersebut diumumkan melalui laman e-IPO pada hari Selasa (2/4/2024), yang menegaskan bahwa IPO tersebut dibatalkan.
Sebelumnya, perusahaan yang bergerak di bidang jasa penunjang pertanian ini berencana untuk mengeluarkan sebanyak 300 juta saham baru dengan nilai nominal Rp10 per lembar, setara dengan 23,08 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Prosesnya dimulai dengan penawaran awal dengan kisaran harga Rp95-Rp100 per lembar pada tanggal 19-21 Maret 2024, dengan perkiraan nilai IPO antara Rp28,5 miliar hingga Rp30 miliar.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan akan mengeluarkan pernyataan efektif terkait IPO pada tanggal 28 Maret 2024.
Sesuai jadwal tersebut, bersama dengan Shinhan Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek, rencananya akan dilakukan penawaran umum pada tanggal 2-4 April 2024.
Rencananya, sebagian besar dari dana yang diperoleh dari IPO, yaitu sebesar 65,3 persen, akan dialokasikan untuk belanja modal seperti pembelian alat berat seperti excavator, dump truck, dan bulldozer.
Sementara sisanya akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembayaran gaji karyawan, bahan bakar, dan pemeliharaan alat-alat berat.
Perlu dicatat bahwa PT Cahaya Bumi Rezeki Tbk, yang dimiliki dan dikendalikan oleh Delson Tengdyantono, mencatatkan laba bersih sebesar Rp5,287 miliar selama 9 bulan tahun 2023, dengan pendapatan sebesar Rp47,715 miliar.
Dengan demikian, Price Earning Ratio (PER) perusahaan berada dalam kisaran 17,96 hingga 18,9 kali pada akhir September 2023. Sementara itu, PBV (Price Book Value) setelah IPO berada dalam kisaran 2,56 hingga 2,69 kali, yang lebih tinggi dibandingkan dengan PBV industri material dasar yang hanya sebesar 0,95 kali.
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha