Wall Street Jeblok, IHSG Kembali Melorot

Suasana main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street ditutup bervariasi dengan mayoritas melemah tipis. Itu seiring sikap investor cenderung menunggu. Pelaku pasar mempertanyakan apakah indeks mampu kembali ke level tertinggi usai tensi geopolitik Timur Tengah mereda.
Eskalasi perang meluruh seiring tercapai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran. Kontra dengan Dow Jones dan S&P500, Nasdaq berhasil membukukan penguatan signifikan. Itu ditopang lonjakan saham-saham teknologi berkapitalisasi besar.
Misalnya, Nvidia melejit 4,3 persen, Alphabet surplus 2,3 persen, dan AMD melesat 3,6 persen. Koreksi mayoritas indeks Wall Street, dan aksi jual investor asing masif diprediksia menjadi sentimen negatif pasar. Penguatan harga minyak mentah, dan emas menjadi sentimen positif indeks harga saham gabungan (IHSG).
So, indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung melemah. Sepanjang perdagangan hari ini, Kamis, 26 Juni 2025, indeks akan mengorbit kisaran support 6.745-6.660, dan resistance 6.920-7.005. Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan investor menjala saham berikut.
Yaitu, Indofood Sukses Makmur (INDF), Barito Pacific (BRPT), PT Pembangunan Perumahan (PTPP), PT Telekomunikasi Indonesia alias Telkom (TLKM), Kalbe Farma (KLBF), dan Amman Mineral (AMMN). (*)
Related News

Dipesan Dari China, FLNG Terbesar RI Ditarget Rampung 2027

Indonesia Bertekad Jadi Pusat Ekonomi Syariah Pada 2029

Mentan: Pergeseran Struktur Pasar Beras Untungkan Penggilingan Kecil

IHSG Melonjak lagi 0,93 Persen ke level 7.965 di Sesi I

KI Morowali Jadi Pusat Pertumbuhan Hilirisasi Mineral

Wall Street Positif, Lonjakan IHSG Berlanjut