Wall Street Loyo, IHSG Makin Menyala

Suasana main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street ditutup melemah. Itu setelah saham sektor teknologi tertekan. Mulai muncul kekhawatiran investor akan dampak government shutdown. Pelemahan saham teknologi itu, terutama dipicu koreksi saham Oracle 2,52 persen.
Itu terjadi setelah melaporkan pencapaian margin lebih rendah dari konsensus analis untuk segmen bisnis komputasi awan, dan juga mencatat kerugian dari kesepakatan sewa Chip dengan Nvidia. Rilis dari Oracle itu, memunculkan kekhawatiran mengenai profitabilitas dari bisnis teknologi kecerdasan buatan.
Sementara itu, harapan akan kembali pembukaan pemerintahan federal kembali pupus setelah Senat pada Senin waktu setempat untuk kali kelima kembali gagal mengesahkan anggaran untuk membiayai pemerintahan federal hingga 21 November.
Koreksi indeks bursa Wall Street diprediksi menjadi sentimen negatif pasar. Sementara itu, lonjakan harga beberapa komoditas seperti minyak mentah, CPO, nikel, emas, batu bara, gas, dan tembaga diprediksi menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG).
Oleh sebab itu, indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat. Sepanjang perdagangan hari ini, Rabu, 8 Oktober 2025, indeks akan menyusuri kisaran support 8.125-8.080, dan resistance 8.215-8.260. Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan investor untuk mengoleksi saham AADI, SSIA, CDIA, TOBA, MDKA, dan JPFA. (*)
Related News

Belum Terbendung, IHSG Uji Level 8.250

IHSG Lanjut Menguat, Angkut Saham KLBF, CPIN, dan MAPI

Hingga Juni Realisasi Investasi di KEK Mandalika Rp5,7 Triliun

IHSG Cetak Rekor Baru Level 8.169 di Penutupan Hari Ini

Prabowo Sebut Tambang Ilegal di Kawasan PT Timah Rugikan Negara Rp300T

Animo Generasi Muda Ikuti Pendidikan Vokasi Industri Melonjak