EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kembali ditutup menguat. Itu ditopang lonjakan saham teknologi kecerdasaran buatan menjelang keputusan The Fed mengenai suku bunga acuan. Nvidia sebagai emiten teknologi kecerdasan buatan paling disukai investor ditutup menguat hingga 4,98 persen.

Itu setelah Nvidia mengumumkan akan membeli sebagian saham perusahaan asal Finlandia, Nokia senilai USD1 miliar. Dana hasil pembelian saham itu, akan digunakan untuk mengembangkan inisiatif AI Nokia. Seiring kenaikan saham Nvidia, saham emiten kecerdasan buatan lainnya ikut tersengat.

Yaitu, Broadcom juga ditutup menguat signfikan 3,02 persen. Sementara itu, investor cukup optimistis The Fed akan kembali memangkas suku bunga acuan untuk kali kedua pada Rabu waktu Amerika Serikat (AS), dan mengharap otoritas moneter tertinggi itu, juga memberi sinyal pemangkasan lebih lanjut edisi Desember 2025.

Penguatan indeks bursa Wall Street, dan banyak emiten melansir laporan keuangan diprediksi menjadi sentimen positif pasar. Sementara itu, aksi jual investor asing makin masif, dan harga mayoritas komoditas susut berpeluang menjadi sentimen negatif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG).

So, indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung melemah. Sepanjang perdagangan hari ini, Rabu, 29 Oktober 2025, indeks akan menjelajahi kisaran support 8.015-7.940, dan resistance 8.170-8.245. Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan investor menyedot saham berikut.

Yaitu antara lain Merdeka Battery Materials (MBMA), Bank Mandiri (BMRI), Bank BTPN Syariah (BTPS), Indosat Ooredoo Hutchison (ISAT), Mitra Keluarga (MIKA), dan Mayora Indah (MYOR). (*)