Wall Street Menyala, IHSG Jebol Level 7.800
Pergerakan IHSG di Main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street menyudahi perdagangan kemarin dengan menguat. Itu ditopang kenaikan saham sektor teknologi, dan perbankan. Sepanjang perdagangan, indeks bergerak fluktuatif.
Data inflasi inti bulanan lebih tinggi dari sebelumnya, dan konsensus sempat membuat indeks mengalami tekanan. Namun, data inflasi umum sesuai ekspektasi, dan menegaskan peluang pemangkasan suku bunga acuan 25 bps berhasil menjadi sentimen positif membawa indeks ke zona hijau.
Pada Agustus lalu, inflasi inti tercatat 0,3 persen mom naik dari sebelumnya 0,2 persen mom, dan lebih tinggi dari konsensus 0,2 persen mom. Sementara itu, secara inflasi umum 0,2 persen mom/2,5 persen yoy (vs sebelumnya 0,2 persen mom/2,9 persen yoy).
Lompatan Wall Street menegaskan peluang pemangkasan suku bunga 25 bps akan menjadi sentimen positif di pasar. Sementara itu, lonjakan harga mayoritas komoditas, dan aksi beli investor asing berlanjut, berpeluang menjadi tambahan sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan.
Oleh karena itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia meramal IHSG akan bergerak menguat dengan kisaran support 7.725-7.690, dan resistance 7.800-7.835. Saham laik beli yaitu TLKM, SMRA, ADRO, CUAN, BRIS, dan BBTN. (*)
Related News
Berdampak Langsung ke Petani, HKTI Sambut Baik Penurunan Harga Pupuk
Indonesia Ingin Dapatkan Transfer Teknologi Bioetanol dari Brasil
IHSG Turun Tipis ke Level 8.271 di Akhir Pekan
Industri Fesyen Berpotensi Besar Jadi Tulang Punggung Ekonomi
Menkeu: Belanja Negara Lebih Cepat-Tepat, Dampak Ekonomi Makin Besar
IHSG Rawan Koreksi, Angkut Saham BRPT, ELSA, dan SMRA





