EmitenNews.com - Mayoritas indeks Wall Street kompak mencatat penguatan akhir pekan lalu. Itu seiring lompatan saham-saham kecerdasan buatan (AI) setelah sempat dilanda volatilitas. Saham-saham berkapitalisasi besar melanjutkan penguatan sejak Kamis, setelah produsen chip Micron Technology menyampaikan proyeksi kinerja solid. 

Sentimen tersebut kembali membangkitkan optimisme terhadap saham-saham berhubungan dengan kecerdasan buatan (AI). Micron mencetak rekor tertinggi dengan kenaikan 7 persen. Saham Nvidia turut menguat 3,9 persen di tengah kabar pemerintah Amerika Serikat (AS) tengah meninjau kemungkinan izin penjualan chip AI canggih Nvidia ke China. 

Sementara itu, saham Oracle melonjak 6,6 persen setelah ByteDance, induk perusahaan TikTok asal China, meneken kesepakatan penjualan sebagian operasi TikTok di AS kepada konsorsium investor, termasuk raksasa komputasi awan tersebut. Kenaikan indeks-indeks utama Wall Street, mayoritas harga komoditas global, dan aliran net buy asing berpotensi menjadi katalis positif. 

Di sisi lain, jumlah hari perdagangan jelang penutupan tahun makin menipis berpotensi membuat pasar terkonsolidasi cenderung melemah. Itu seiring aksi profit taking, dan nilai tukar Rupiah terhadap USD masih melemah berpotensi menjadi katalis negatif untuk indeks harga saham gabbungan (IHSG).

Indeks sepanjang hari ini, Senin, 22 Desember 2025, diprediksi bergerak bervariasi cenderung melemah terbatas pada kisaran support 8.521-8.443, dan resistance 8.696-8.776. Menilik data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia investor mengoleksi saham CPIN, SIDO, ASII, TOWR, JSMR, dan ASSA. (*)