Wall Street Rekor, IHSG Kembali Koreksi
Suasana main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kembali ditutup menguat. Sekaligus mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah. Itu seiring sikap investor mulai mengabaikan kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS).
Kekhawatiran investor perekonomian tidak sekuat seperti diperkirakan sebelumnya sempat meningkat setelah Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) memperbaharui data tenaga kerja periode 12 bulan hingga Maret 2025, dengan menurunkan total penambahan tenaga kerja selama periode tersebut 911 ribu.
Revisi tersebut tidak hanya berada di kisaran atas diperkirakan Wall Street tetapi juga merupakan revisi terbesar sejak 2002. Namun kekhawatiran tersebut berangsur berkurang karena data tersebut merupakan data enam bulan lalu, dan makin mendorong The Fed untuk memangkas suku bunga acuan.
Aksi jual investor asing dalam jumlah cukup besar setelah pemerintah mengumumkan reshuffle kabinet dengan mengganti menteri keuangan diprediksi masih menjadi sentimen negatif indeks harga saham gabungan (IHSG). So, indeks diprediksi melanjutkan pelemahan dengan kisaran support 7.520-7.410, dan resistance 7.740-7.845.
Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Astra Otoparts (AUTO), Energi Mega Persada (ENRG), Vale Indonesia (INCO), Medco Energi (MEDC), Elang Mahkota (EMTK), dan Archi Indonesia (ARCI). (*)
Related News
Wall Street Loyo, IHSG Tetap Menguat
Antrean Beli Mengular, IHSG Uji Level 8.250
IHSG Lanjut Menyala, Serbu Saham WIFI, MDKA, dan ENRG
Multi Medika Gondol FMCG Game Changer of The Year 2025
IHSG Ditutup Menguat 0,91% ke 8.166, Sektor Ini Pendorongnya
Pemerintah Targetkan Gas Murah untuk Industri Tercapai di 2027





