Wall Street Rekor, Laju IHSG Belum Terbendung

Suasana main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street Menyudahi perdagangan pekan lalu kompak menguat. Kondisi tersebut untuk kali kesekian mengantarkan Dow Jones dan S&P 500 kembali mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed 25 basis points (bps) masih menjadi sentimen positif sekaligus pendorong penguatan indeks tersebut.
Indeks Rusell 2000 berisi saham berkapitalisasi kecil (paling diuntungkan oleh pemangkasan suku bunga acuan) kembali melanjutkan penguatan 0,7 persen. Sementara itu, beberapa saham teknologi berkapitalisasi besar juga menguat cukup signifikan. Di antaranya Apple menguat 3,2 persen seiring penjualan iPhone 17, dan Tesla melejit 2,2 persen.
Apresiasi mayoritas indeks bursa Wall Street, dan harga komoditas mineral logam (emas, tembaga, dan timah) diprediksi menjadi sentimen positif pasar. Sementara itu, aksi beli investor asing dalam jumlah besar berpeluang menjadi tambahan sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). So, indeks diprediksi melanjutkan penguatan.
Dengan demikian, sepanjang perdagangan hari ini, Senin, 22 September 2025, indeks akan mengitari kisaran support 7.995-7.940, dan resistance 8.110-8.160. Menilik data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan investor mengoleksi sejumlah saham berikut.
Yaitu Vale Indonesia (INCO), Medco Energi (MEDC), Bumi Resources (BUMI), Bukalapak (BUKA), Anka Tambang alias Antam (ANTM), dan Merdeka Copper Gold (MDKA). (*)
Related News

Pertamina Terus Matangkan Platform E-Commerce UMKM

Empat Saham Pasca Suspensi, Tiga Masih Ngebut ARA

Profit Taking Mengintai, IHSG Uji Level 8.070

Nyala IHSG Lanjut, Serok Saham BMRI, AADI, dan TPIA

RI Perlu Kerja Sama Peningkatan Kapasitas Terkait Hukum WTO

Bahlil: Impor BBM Tambahan Untuk Swasta Bukan Skema Satu Pintu