EmitenNews.com - Indonesia perlu bersiap mengantisipasi kemungkinan serbuan investasi China ke Indonesia. Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengatakan, pascakemenangan Donald Trump dalam Pilpres Amerika Serikat banyak pengusaha asal China berniat menanamkan investasinya ke Indonesia. Mereka merespons kebijakan tarif atau proteksionisme Donald Trump.

“Tentu ini situasi yang dalam tanda petik menggembirakan tapi juga mengkhawatirkan. Salah satunya adalah kita belum betul-betul bisa siap dengan seluruh serbuan investasi jika ini terjadi, karena perbaikan regulasi harus secepat mungkin kita lakukan dalam rangka melihat atau mengantisipasi perkembangan ekonomi global ini,” kata Faisol Riza dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta, Selasa (3/12/2024).

Wamen Perindustrian Faisol Riza mengatakan, perekonomian global sebenarnya juga sedang mengalami “perang yang luar biasa”, perang dagang. Apalagi setelah terakhir Trump terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat.

"Terus terang ada banyak sekali permintaan dari perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk bertemu dengan pihak Kementerian Perindustrian,” tuturnya.

Para pengusaha Tiongkok tersebut kemungkinan ingin memindahkan operasional industrinya ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk mengantisipasi kebijakan tarif atau proteksionisme Trump.

“Kami menduga mereka berpikir lebih baik memindahkan industrinya ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara agar kalau ekspor bisa langsung ke Amerika, tidak rugi seperti langsung ekspor dari China,” ujar politikus PKB itu.

Sebelumnya, Wamen Faisol Riza menyebut, China semakin memperkuat kerja sama investasi dengan Indonesia. Kedua negara terus meningkatkan kerja sama industri di berbagai bidang. 

Dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (29/11/2024), Faisol Riza menyampaikan hal itu saat menerima Delegasi Pengusaha Guangxi yang dipimpin Gubernur Guangxi, Lan Tianli di Kantor Kementerian Perindustrian.

"Gubernur Guangxi menyampaikan bahwa para pengusaha Guangxi berminat memperbesar investasi China di Indonesia di banyak sektor. Perusahaan otomotif Wuling yang sudah berinvestasi sejak 2017, akan terus memperbesar kapasitas produksinya dengan tujuan ekspor," kata Wamenperin Faisol Riza.

Pihak Guangxi juga menyampaikan minatnya untuk berinvestasi di sektor tekstil, elektronik, kayu dan logam.

"Mereka ingin membangun pabrik dan sedang menjajaki kerja sama dengan para pengusaha kawasan industri. Kebetulan para pengusaha kawasan juga hadir dalam pertemuan," tambahnya.

Tawaran kerja sama itu disambut baik untuk dilanjutkan dalam pertemuan antarpengusaha. Namun, pemerintah tetap mengingatkan perlunya mematuhi ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam setiap produk yang dihasilkan agar bisa mendapatkan insentif dari pemerintah.

Wamenperin juga mengingatkan kewajiban untuk terus merekrut tenaga kerja dalam negeri yang telah menjadi komitmen pemerintahan Prabowo Subianto. ***