EmitenNews.com - Warga Kalimantan Selatan bergembiralah. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap meningkatkan pembangunan infrastruktur terutama pada bidang konektivitas dan permukiman di Kalsel. Pada bidang konektivitas Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga telah merencanakan pembangunan jalan dari Bandara Syamsuddin Noor menuju Jalan Nasional di Kota Banjarmasin.


Penanganan konstruksi akan dilakukan sepanjang 2,78 km yang terdiri atas empat lajur. Hadirnya jalan akses bandara ini akan meningkatkan aksesibilitas daerah-daerah di kawasan bandara terhadap pusat-pusat pelayanan kegiatan kawasan sehingga dapat mengembangkan potensi ekonomi daerah.


"Karena status jalan belum ada, apakah jalan provinsi, kabupaten/kota, atau nasional. Komisi V DPR RI berharap ini pembangunan bisa ditangani oleh Kementerian PUPR menjadi Jalan Nasional," ujar Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaifullah Tamliha pada Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik ke Kalimantan Selatan, Kamis (16/6/2022).


Sementara itu, Direktur Pembangunan Jalan, Kementerian PUPR, Satrio Sugeng Prayitno berharap adanya kolaborasi antara pemerintah daerah dengan masyarakat agar pembebasan lahan dapat berjalan baik. Kendala pembangunan menurutnya terdapat pada proses pembebasan lahan yang kurang smooth, artinya ada penolakan atau ketidaksepakatan dari sekian persil yang masuk konsinyasi, sehingga tidak bisa langsung digusur.


“Harapannya dari pihak pemda dapat mengajak masyarakat agar lebih koorperatif, jadi proses ini dapat diluruskan" jelasnya.


Di bidang permukiman, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya telah merampungkan penataan Kawasan Religi Sekumpul tahap pertama yang berlokasi di Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar.


Kegiatan penataan telah dilaksanakan sejak Tahun 2021 dan selesai pada Tahun 2022. Kegiatan itu meliputi pekerjaan Gerbang Kawasan 1 dan 2, Pedestrian dan Drainase, Street Furniture, Jembatan Pedestrian, Shopping Arcade, Gardu Multifungsi, dan Ruang Terbuka Hijau.


Menindaklanjuti penataan kawasan yang berpotensi menjadi wisata religi bertaraf dunia ini, Kementerian PUPR telah mengusulkan untuk melanjutkan penataan tahap kedua pada Tahun 2023. ***