Waskita Karya (WSKT) Ungkap Kontrak Baru, Intip Rinciannya

Proyek Tambak Budidaya Ikan Nila. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Waskita Karya (WSKT) kembali mendapat kontrak baru senilai Rp238,86 miliar. Kontrak tersebut berupa Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun Penyelesaian Modelling Budidaya Ikan Nila Salin di Eks Tambak Inti Rakyat (TIR) Karawang, Jawa Barat.
Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, pembangunan proyek itu untuk meningkatkan produksi ikan nila salin. Dengan begitu, dapat memenuhi permintaan tinggi dari pasar lokal dan pasar ekspor.
“Diharap budidaya ikan nila salin dapat dikembangkan, dan dicontoh masyarakat pembudidaya, khususnya berada di Pantura (Pesisir Utara) Jawa. Pasalnya, saat ini masih banyak tambak terbengkalai atau idle, sehingga perlu dimanfaatkan,” ujar Ermy.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan, masih ada sekitar 78 ribu hektare (ha) tambak idle di kawasan Pantura Jawa. Pemerintah berencana merevitalisasi lahan itu, untuk menggenjot produktivitas perikanan, terutama nila salin. Pada proyek konstruksi budidaya nila salin di eks TIR Karawang, nanti terdiri dari kolam pembesaran seluas 230 ha, dan kolam pembenihan dengan luas kurang lebih 36 ha.
Kemudian dilengkapi automatic feeder 102 unit, rumah jaga tambak enam unit, rumah genset 20 unit, dan penangkal petir 16 unit. Budidaya ikan nila memiliki beragam potensi ekonomi. Tidak hanya diminati pasar, tapi juga membuka peluang produksi pakan ikan lebih banyak. “Budidaya ikan nila salin diharap menyerap banyak tenaga kerja. Maka akan mendorong kesejahteraan masyarakat, dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,” imbuhnya.
Budidaya itu, mampu mengurangi dampak terhadap lingkungan. Itu karena ikan nila salin memanfaatkan daerah berair payau, dan mempunyai Feed Conversion Ratio (FCR) lebih rendah, sehingga mengurangi beban ekosistem lokal. “Kami terus berinovasi dalam mengerjakan proyek, termasuk pada pembangunan budidaya ini. Salah satunya dengan menggunakan geomembran sebagai dasar kolam budidaya,” tukasnya.
Penggunaan geomembran bertujuan untuk menciptakan lingkungan kedap air stabil, menjaga kualitas air, dan meminimalisir kontaminasi tanah. Material itu turut mencegah kebocoran, mengurangi risiko luka pada ikan, memudahkan pembersihan, mengontrol suhu air, membuat ikan lebih segar, dan tidak bau tanah.
“Perseroan akan terus berkomitmen mendukung program pemerintah sekaligus memberdayakan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana, dan prasarana. Waskita percaya, makin banyak infrastruktur terbangun, makin cepat pula pemerataan ekonomi Indonesia bisa tercapai,” katanya. (*)
Related News

Dapat Restu, Grup Bakrie (BNBR) Kebut Akuisisi Tol Cimanggis-Cibitung

Alim Investindo Kembali Buang 983,73 Juta Saham BMAS Harga Miring

Jinlong Pengendali Baru, Saham FITT Berayun Kencang

Harga Diskon! Suami Puan Divestasi 483,33 Juta Saham BUVA

Telkom (TLKM) Siapkan Spin-Off Fiber Optik ke Infranexia

SIG (SMGR) Genjot Jurus Ini di 2025