EmitenNews.com -Bukalapak.com Tbk(BUKA) masih menyimpan Rp15,547 triliun atau 72,9 persen dari total dana hasil penawaran umum perdana atau intial public offering (IPO) pada awal Agustus 2021.


Mengacu laporan penggunaan dana IPO yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Jumat(15/7/2022) bahwa emiten wahana perdagangan berbasis teknologi informasi itu cenderung menempatkan dana IPO pada instrumen deposito, yakni sebesar Rp11,213 triliun.


Dari penempatan dana deposito itu, perseroan mendapatan bunga 2,75 persen hingga 3,1 persen.


Dari penempatan dana IPO pada deposito itu perseoan mendapatkan bunga deposito dan bank Rp107,039 miliar dalam tiga bulan pertama tahun 2022.


Sedangkan sisanya, perseroan menempatkan Rp3,377 triliun pada Giro dengan bunga 2,9 persen. Disamping itu, Bukalapak juga menempatkan Rp775 miliar dalam tiga produk reksa dana dengan imbal hasil 1,91 persen hingga 2,18 persen.


Selain itu, perusahaan pada teknologi ini juga membeli lima unit obligasi masing masing senilai Rp76,084 miliar dengan bunga 4,13 persen hingga 4,75 persen.


Sebenarnya, perseroan telah merencanakan penggunaan dana IPO untuk modal kerja pada Buka Mitra Indonesia sebesar Rp3,198 triliun, tapi baru tersalurkan Rp964,88 miliar.


Perseroan juga berencana menempatkan modal kerja pada Buka Usaha Indonesia senilai Rp3,19 triliun, tapi belum tersalurkan sepersenpun.


Hal sama juga berlaku pada penempatan modal kerja untuk Buka Investasi senilai Rp213,25 miliar, tapi belum tersalurkan.


Sedangkan rencana penemapatan modal kerja pada BUK Pengadaan Indonesia sebesar Rp213,25 miliar, tapi belum tersalurkan.


Juga, rencana penempatan modal kerja pada Bukalapak Pte Ltd senilai Rp213,25 miliar, tapi baru menyalurkan Rp1,053 miliar.


Berikut, rencana penempatan modal kerja pada Five Jack sebesar Rp213,25 miliar, baru tersalurkan Rp10 miliar.


Selain itu, perseroan juga berencana menempatkan dana hasil IPO pada perusahaan lain guna pengembangan usaha senilai Rp7,037 triliun, tapi baru tersalurkan Rp2,249 triliun.