EmitenNews.com - PT Dirgantara Indonesia (DI) memutuskan melanjutkan pengembangan pesawat N219 untuk mendukung pembangunan konektivitas. Bahkan industri pesawat terbang pertama di Asia Tenggara itu tengah mengembangkan mobil terbang perkotaan Vela Alpha.


"Saya mengapresiasi PT DI yang telah melanjutkan pengembangan pesawat N219 versi dasar menjadi versi amphibious pada awal tahun ini. Terlebih lagi, pesawat tersebut konten lokalnya sudah hampir 45 persen," ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sebagaimana dikutip InfoPublik pada Rabu (21/2/2024).


Menhub menjelaskan bahwa pesawat N219 dapat mendukung pembangunan konektivitas dan aksesibilitas di daerah 3TP (tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan). Pesawat itu mempunyai kemampuan short take off landing di landasan yang panjangnya kurang dari 800 meter dan tidak beraspal.


"Adapun terkait pemanfaatannya, pesawat jenis tersebut dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari mengangkut penumpang, logistik, evakuasi medis, hingga dokter terbang," ungkapnya.


Menhub berharap, agar produksi pesawat tipe itu terus ditingkatkan, sehingga memberikan dampak pertumbuhan terhadap ekosistem industri dalam negeri, termasuk industri daerah, salah satunya dalam hal pengoperasian maupun kegiatan pemeliharaan pesawat.


Selain itu, Menhub juga menyambut baik pengembangan mobil terbang perkotaan Vela Alpha oleh PT DI yang bekerja sama dengan Vela. Apalagi saat ini pihak PT DI sedang mengajukan uji laik terbang kepada Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan untuk armada tersebut.


Vela Alpha bentuknya mirip drone besar dengan satu pilot dan empat penumpang. Mobil terbang itu cocok jadi taksi udara yang beroperasi di kota besar.


Untuk diketahui bahwasannya PT DI turut membuka stan pameran dalam Singapore Airshow 2024 di Changi, Singapura.(*)