EmitenNews.com - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengakui bahwa proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan tantangan besar bagi perusahaan. Meskipun kebutuhan akan produk beton dan readymix sangat tinggi dalam pembangunan tersebut, ketersediaan bahan baku untuk produksi sangat terbatas. 

Handoko Budi Nugroho, VP of Readymix & Quarry WSBP, menjelaskan bahwa untuk memenuhi kebutuhan beton dan bahan bangunan lainnya, perusahaan mengandalkan suplai tambahan dari dua Quarry yang berlokasi di Palu dan Bojonegara. Dua batching plant yang berada di wilayah IKN menjadi pilar utama dalam memenuhi kebutuhan material di Sepaku dan Tempadung, dengan optimalisasi produksi yang terus ditingkatkan.

"Proyek di IKN ini penuh tantangan karena Kalimantan tidak memiliki sumber daya material seperti pasir atau split, sehingga kami harus mendatangkan material dari Palu atau Bojonegara. Ini adalah salah satu proyek unggulan kami," ungkap Handoko dalam keterangannya, Sabtu (14/9).

Khusus untuk suplai kebutuhan readymix dan quarry di IKN, WSBP telah mengirimkan sekitar 171.110 meter kubik beton untuk pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Untuk proyek lain, seperti pembangunan jalan di Tempadung - Pulau Balang, perusahaan telah menyuplai sekitar 67.712 meter kubik beton. Handoko menambahkan bahwa suplai beton untuk proyek jalan tol Tempadung telah selesai dan diresmikan, di mana jalan tersebut dilintasi oleh tamu negara pada perayaan 17 Agustus 2024.

WSBP berkomitmen untuk terus mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki dalam menyuplai kebutuhan beton precast, readymix, quarry, dan material lainnya di IKN. Dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto yang berjanji akan mempercepat pembangunan IKN dalam lima tahun mendatang, WSBP melihat potensi besar untuk terus terlibat dalam proyek besar tersebut.

"Dua batching plant yang ada saat ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan di IKN, karena proyek yang berjalan tidak mengalami masalah terkait keterlambatan pengiriman dan volume yang disuplai sesuai kontrak. Namun, tidak menutup kemungkinan di tahun mendatang kami akan melakukan ekspansi lebih besar di IKN," pungkas Handoko.