XL Axiata (EXCL) Bangun Solusi IoT Mushtech, Bantu Petani Jamur Tiram di Jawa Barat
PT XL Axiata Tbk (EXCL), atau XL Axiata membangun Solusi IoT Mushtech di Jawa Barat. dok. ist.
EmitenNews.com - PT XL Axiata Tbk (EXCL), atau XL Axiata terus mengembangkan solusi Internet of Things (IoT) untuk mendukung digitalisasi bisnis kecil menengah masyarakat. Salah satu solusi IoT yang sedang XL Axiata kembangkan bernama “Mushtech”. Sesuai namanya, solusi ini dibangun untuk membantu para petani pembudidaya jamur tiram di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Ide pembangunan IoT ini dari program inkubasi Akademi Madrasah Digital (AMD) yang diprakarsai XL Axiata dan Kementerian Agama RI.
Dalam keterangannya Selasa (20/9/2022), Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan, layaknya teknologi lain yang dibuat untuk memberi kemudahan penggunanya, Mushtech ini pun dikembangkan dengan tujuan meningkatkan produktivitas sekaligus kualitas hasil panen jamur tiram. Pada kumbung jamur tradisional, pemantauan kondisi lingkungan dalam kumbung dan penyiraman biasanya secara manual baik melalui metode pengamatan secara langsung maupun berdasarkan kebiasaan pola pemeliharaan oleh petani.
Mushtech merupakan solusi dengan latar belakang masalah yang dihadapi petani atau pembudidaya jamur tiram dalam mengelola dan memantau kumbung jamur. Dengan solusi digital ini, kondisi lingkungan kumbung bisa dijaga seperti kondisi suhu dan kelembaban udara dalam kondisi optimal untuk proses penumbuh kembangan jamur tiram.
Dengan kemampuan yang dimiliki Mushtech, petani tidak perlu lagi melakukan pengkondisian lingkungan dalam kumbung jamur secara manual. Di kumbung ditempatkan berbagai jenis sensor dan aktuator yang dapat menjaga kondisi lingkungan, seperti kelembaban, suhu udara dan intensitas cahaya yang optimal untuk pertumbuhan jamur tiram.
Proyek pengembangan solusi Mushtech ini melibatkan Madrasah Aliyah Negeri 2 Majalengka, peserta AMD asal Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang mencetuskan ide pertama kali. Dalam proses pengembangan selanjutnya, para siswa itu secara langsung mengumpulkan problem statement dari pembudidaya jamur tiram. Data dan informasi mereka itu, menjadi rujukan dalam proses inkubasi di X-Camp. Mulai dari prototyping produk hingga menjadi solusi yang bisa diterapkan oleh para petani hingga industri terkait.
Menurut Gede, secara umum Mushtech dapat digolongkan sebagai teknologi yang mendukung Precision Agriculture, sehingga bisa dimanfaatkan untuk budidaya tani yang memerlukan keakuratan kondisi lingkungan. Desain Mushtech secara khusus ditujukan untuk petani jamur tiram yang ingin meningkatkan produksi dan kualitas hasil usahanya melalui bantuan teknologi khususnya, menggunakan teknologi IoT.
Direktur KSKK Madrasah, Prof. Dr. Moh. Isom, M.Ag menjelaskan bahwa Indonesia membutuhkan talenta-talenta muda madrasah yang mampu mewujudkan transformasi digital di tengah-tengah pusaran bisnis Internet of Things dan Industri 4.0. Keberhasilan menciptakan karya inovasi solusi digital ini sebagai wujud kemandirian dalam berprestasi bagi anak-anak madrasah.
Kolaborasi antara dunia usaha dengan dunia pendidikan khususnya madrasah menjadi segitiga emas pendidikan berkesinambungan. Apa yang dilakukan Direktorat KSKK Madrasah bersama XL Axiata, kata Prof Isom, merupakan upaya memberikan kontribusi bagi masyarakat dengan menginvestasikan sumber daya manusia unggul bidang sains, teknologi dan solusi digital bagi masa depan bangsa ini melalui Program Akademi Madrasah Digital.
Mushtech sudah digunakan oleh petani jamur di Majalengka, Jawa Barat. Selama kurang lebih 3 bulan, hasil penerapan teknologi IoT ini mendapat apresiasi positif dari para petani. Selain bertani jamur, para petani dapat melakukan aktivitas lain. Melalui solusi ini, petani tersebut juga dapat memantau situasi kumbung jamur dari tempatnya bekerja serta memastikan suhu dan kelembaban kumbung jamur terjaga melalui handphone yang mereka miliki.
Dari sisi teknikal, Mushtech terdiri atas berbagai komponen, seperti hardware, firmware, IoT platform dan software. Bagian hardware ini berfungsi untuk mendapatkan data-data sensor atau untuk menjalankan aktuator tertentu, seperti mengaktifkan pompa untuk menyemprotkan air melalui nozzle. Sensor yang digunakan untuk solusi Mustech ini terdiri atas sensor temperatur, sensor kelembaban serta sensor intensitas cahaya.
Data dari sensor kemudian dikirimkan melalui jaringan selular 4G ke platform IoT milik XL Axiata yang dikenal dengan FlexIoT. Selain berfungsi untuk menyimpan data-data sensor dalam sebuah database, FlexIoT juga sebagai penyedia protokol IoT hingga menyediakan fitur keamanan jaringan serta manajemen perangkat.
Data dari sensor tersebut kemudian diolah menjadi informasi yang dapat ditampilkan pada user interface berupa dashboard. Dashboard berfungsi menampilkan berbagai informasi yang diolah berdasarkan data-data dari sensor. Di dalam dashboard yang dapat berbentuk website atau aplikasi mobile ini nantinya disertakan juga fungsi-fungsi untuk mengontrol aktuator. Data atau informasi yang dihasilkan nantinya dapat diolah lebih lanjut untuk kebutuhan analisa, tren dan pengamatan pola yang dapat digunakan para petani untuk bekerja secara lebih efektif dan efisien. ***
Related News
Tempo Scan (TSPC) Bagikan Dividen Interim Rp112,7M, Telisik Jadwalnya
Emiten Prajogo (PTRO) Gelar Stock Split 1:10 Saham Bulan Depan
Bergerak Liar, BEI Akhirnya Gembok Saham KARW
Petinggi Emiten TP Rachmat (DRMA) Tampung Lagi Rp1.065 per Lembar
Bos PPRI Lego Saham Lagi, Kali Ini 30 Juta Lembar Harga Atas
Grup Lippo (SILO) Obral Saham ke Karyawan Harga Bawah, Ini Tujuannya